Suar.ID -Susi Pudjiastuti, Menter Kelautan dan Perikanan sebentar lagi masa jabatannya akan habis.
Tepatnya akan berakhir pada 20 Oktober 2019 mendatang.
Ketika masa jabatannya telah habis muncul berbagai pertanyaan apa yang akan dilakukan oleh Susi?
Selain itu bagaimana dengan tradisi menenggelamkan kapal asing yang mencuri ikan di wilayah Indonesia?
Apakah hal ini akan masih dilakukan KKP meski sudah ditinggalkan Susi?
Dilansir Kompas.com, dalam beberapa kesempatan penenggelaman kapal di Pontianak dan Natuna, Menteri Susi sering kali mengatakan bahwa itu adalah kegiatannya yang terakhir.
Ia menyebutkan bahwa penenggelaman 40 kapal selama dua hari di lokasi tersebut adalah kegiatan penenggelaman penutup selama dirinya menjebat sebagai menteri KKP.
"Ini penenggelaman terakhir oleh saya. Selama dua hari ini kami sudah menenggelamkan 40 kapal asing pencuri ikan di Pontianak dan Natuna," kata Susi saat menenggelamkan sejumlah kapal asing di Selat Lampa, Natuna, Kepulauan Riau, Senin (7/10).
Menteri Susi sempat mengatakan bahwa selama ia menjabat sebagai menteri KKP, ia telah menenggelamkan 556 kapal asing pencuri ikan di perairan Indonesia.
Kebanyakan kapal-kapal ini berasal dari negara Vietnam.
Tetap tenggelamkan kapal?
Sebenarnya ada sekitar 50 kapal asing pencuri ikan yang akan ditenggelamkan.
Sayangnya para pemilik kapal-kapal ini mengajukan kasasi agar kapal-kapalnya tidak ditenggelamkan.
Menurut Susi, para pemilik kapal-kapal asing ini menyewa pengacara untuk mengajukan kasasi.
Baca Juga: Malaysia Dikabarkan akan Melegalkan Ganja untuk Keperluan Pengobatan
Ini dilakukan para pemilik kapal asing ini agar terbebas dari penenggelaman kapal.
Menteri Susi pun berharap agar kasasi yang diajukan ini semuanya bisa ditolak.
Karena jika sampai kasasi ini diterima kapal-kapal asing ini hanya akan disita.
Jika sudah disita nasib kapal ini hanya akan dilelang kemudian dibeli lagi oleh pemilik lamannya kemudian digunakan kembali untuk mencuri ikan-ikan di perairan Indonesia.
"Kalau seperti itu, kita (kami) seperti tidak ada kerjaan lagi," kata Susi.
Kemudian saat Menteri Susi ditanya apakah penenggelaman ini akan terus berlanjut meski dirinya tak lagi menjabat, ia hanya terdiam sesaat.
Namun beberapa menit kemudian ia menjawab tidak tahu.
"Tidak tahu ya. Tapi penenggelaman kapal itu sudah ada di undang-undang," kata Susi.
Yang dimaksud Susi ini adalah pemusnahan kapal itu sudah menjadi amanat undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan.
Pemusnahan kapal ini termasuk dalam Pasal 76A.
Baca Juga: Menginap di Hotel Super Kotor, Bocah 2 Tahun Ini Alami Komplikasi karena Bakteri hingga Meninggal
Bikin Susi.com
Menteri Susi Pudjiastuti (kanan) dan Kakopolairud Bahrkam Polri Irjen Zulkarnain (kaus putih) di sela istirahat usai mendayung di Pantai Sujung, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (9/10/2019).
Seperti yang diketahui pada 20 Oktober 2019 nanti masa jabatab Susi Pudjiastuti sebagai menteri kelautan dan perikanan akan berakhir.
Hal ini bertepatan dengan pelantikan kembali Joko Widodo sebagai Presiden RI.
Susi pun sempat ditanya mengenai kemungkinan dirinya kembali terplih sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, ia hanya menjawab bahwa hal itu adalah kewenangan presiden.
"Itu bukan pilihan. Itu sudah menjadi kewenangan presiden," kata Susi.
Kemudian saat ditanya kegiatan apa yang akan dilakukan ketika ia tak lagi diangkat sebagai menteri, Susi pun berkelakar akan membuat Susi.com.
Baca Juga: Seorang Gadis Menancapkan Gigi ke Wajah Temannya hingga Cacat Permanen Gara-gara Rebutan Pria
"Ya, saya akan membuat Susi.com. Nanti isinya tentang gosip-gosip. Ha-ha-ha-ha," kata Susi sambil mendayung di pantai Sujung tepat di depan rumahnya di Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (8/10/2019).
Tak hanya itu Susi pun sempat meminta semua pejabat di Satgas 115 untuk tetap menjadi temannya.
Meski dirinya nanti tak lagi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan.
"Bapak-bapak, Ibu-ibu masih tetap kan berteman dengan saya meski tak jadi menteri," kata Susi yang juga Komandan Satgas 115 sambil menyeruput kopi di atas dayung.
Baca Juga: Saking Khawatirnya dengan Pembelot, Kini Kim Jong-Un Mengidap Fobia Makanan!
Setelah selesai menenggelamkan kapal di Selat Lampa, esoknya Susi menghabiskan waktu pagi dengan mendayung di Pantai Sujung.
Ia juga ditemani beberapa pejabat KKP dan Kakopolairud Baharkam Polri Irjen Zulkarnain.
Susi juga mengatakan bahwa di penghujung jabatannya, ia akan membawa semua dirijen untuk hadir pada setiap kegiatan.
Untuk diketahui biasanya ia hanya membawa 1 hingga 2 dirjen pada setiap kunjungannya.