Suar.ID - Liburan yang seharusnya menyenangkan bagi keluarga gadis ini justru berubah petaka.
Gadis 2 tahun asal Inggris ini meninggal hanya beberapa hari setelah berlibur di sebuah hotel bintang 4 yang 'menjijikan'.
Dilansir dari The Sun (8/10/2019), Allie Birchali (2 tahun) bersama keluarganya berlibur ke Turki dan menginap di sebuah resor.
Namun, kurang dari dua minggu setelah mereka menginap di resor itu, Allie meninggal dunia yaitu pada 3 Agustus lalu.
Keluarganya harus membuat keputusan yang memilukan untuk mematikan bantuan hidupnya setelah bocah 2 tahun itu diterbangkan kembali ke Inggris dan dilarikan ke rumah sakit.
Rupanya bukan hanya Allie saja yang mengalami masalah kesehatan setelah liburan itu.
Ibunda Allie, Katie Dawson, memberi tahu bagaimana semua anggota keluarga menderita gejala lambung termasuk kram perut dan diare setelah liburan mereka selama 10 hari sejak 12 Juli.
Katie membeberkan bahwa mereka memiliki keprihatinan serius atas kunjungan keluarganya di sebuah resor dekat Antalya, Turki, yang mereka pesan melalui operator liburan 'Jet2'.
Baca Juga: Istri Baru dan 3 Anggota Keluarga Hanyut di Sungai setelah Selfie, Begini Kronologinya
"Makanan kadang-kadang dibiarkan terbuka dan kadang-kadang disajikan hangat-hangat kuku (tanggung), dan ada burung terbang di sekitar makanan,
"Kami (juga) melihat feses di kolam renang dan saya berbicara dengan wisatawan lain yang melihat fesef di kolam lebih dari satu kali,
"dan staf hanya mengambilnya tanpa menutup kolam atau memberikan pembersihan menyeluruh,
"Dinding di toilet anak-anak juga diolesi dengan kotoran. itu menjijikan," ungkap katie.
Tetapi, Allie tidak langsung sakit, baru setelah 5 hari kembali ke rumah mereka di Atherton, Greater Manchester, ia mulai menderita kram perut, diare, kehilangan nafsu makan, dan lesu.
Allie sempat cepat-cepat diperiksakan dan dilihat oleh dokter di luar jam kerja, kemudian ketika kondisinya semakin memburuk bocah 2 tahun itu pun dirawat di rumah sakit Royal Bolton pada 30 Juli.
Saat itu berbagai tes dilakukan hingga kemudian Allie dipastikan terkontaminasi Shiga-Toxin yang memproduksi bakteri E.Coli (STEC), yang kemudian membuatnya mengembangkan Sindrom Uraemik Haemolytic (HUS) yang mematikan.
Hal yang menyerang Allie itu adalah sebuah komplikasi yang mengancam jiwa terkait dengan keracunan.
HUS adalah kondisi serius dan berpotensi fatal yang mempengaruhi darah dan pembuluh darah, yang mengakibatkan penghancuran trombosit darah. Ini juga dapat menyebabkan gagal ginjal dan kerusakan otak.
Allie dipindahkan ke Manchester Royal Infirmary dan mengalami koma pada 1 Agustus.
Katie harus membuat keputusan sulit untuk menghentikan dukungan hidup Allie setelah pemindaian MRI mengungkapkan bahwa dia telah mengalami trauma dan kerusakan otak yang parah.
Kematian Allie pun meninggalkan duka yang mendalam di hati keluarganya, terutama sang ibu.
Baca Juga: Sempat Terkesan Tutupi Pernikahan, Kini Glenn Fredly dan Mutia Ayu Kompak Pamer Potret Kehamilan
Ia mengungkapkan penyesalannya yang tak cepat tahu bahwa putrinya mengalami gangguan kesehatan yang berbahaya.
"Saya terus berpikir bahwa jika saya tahu tentang kondisinya, maka saya mungkin akan membawa Allie lebih cepat ke rumah sakit dan itu tidak akan berakhir seperti itu," sesalnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa putri tersayangnya adalah gadis yang sangat cantik dan bahagia.
Keluarga Allie masih tidak percaya bahwa putri kesayangan mereka telah pergi.
Keluarga Allie sekarang telah menginstruksikan pengacara spesialis cedera serius internasional, Irwin Mitchell, untuk menyelidiki apa yang terjadi.
Kesehatan Masyarakat Inggris juga sedang menyelidiki masalah ini, dan pemeriksaan telah dibuka untuk memeriksa keadaan tentang kematian Allie.
Jatinder Paul, Penasihat Senior Pengacara dan pengacara spesialis cedera serius internasional di Irwin Mitchell mewakili keluarga, mengatakan: "Ini adalah mimpi terburuk setiap orangtua dan kami mendukung Katie dan keluarganya melalui masa sulit ini dan sekarang sedang menyelidiki bagaimana Allie tertular penyakitnya".
"Sebagai bagian dari investigasi kami, kami sedang mencari keluarga yang menginap di Crystal Sunset Luxury Resort and Spa dan jika ada masalah yang teridentifikasi, kami berharap langkah-langkah akan diambil untuk memastikan ini tidak terjadi lagi," sambungnya.
Sementara itu, seorang juru bicara Jet2 mengatakan kepada The Sun Online: “Kami sangat menyesal mendengar tentang keadaan tragis ini, dan kami ingin menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada Nona Dawson dan keluarganya pada saat yang sangat sulit ini,".
"Seperti yang diperintahkan pengacara, tidak pantas bagi kita untuk berkomentar lebih jauh." sambungnya.