Suar.ID -Setiap orang seharusnya bisa saling menghormati satu sama lain.
Seperti untuk tidak merokok di tempat umum karena dapat mengganggu orang lain.
Namun terkadang masih saja ada yang merokok di tempat umum dan menganggu orang lain.
Hal ini pasti membuat orang lain kesal, seperti yang terjadi pada pemilik restoran ini di Utah, Amerika.
Sang pemilik restoran ini terpaksa menghukum sendiri perokok yang berada di dekat restorannya ini.
DilansirMirror.co.uk pada Rabu (25/9), sang pemilik restoran yang bernama Alex Jamison awalnya ini meminta seorang perokok untuk mematikan rokoknya.
Pemilik restoran ini menjelaskan bahwa area yang digunakan untuk merokok tersebut merupakan tempat pelanggannya menikmati makanan vegetarian.
Perokok ini diketahui bernama Jon Bird, ia sudah berkali-kali diminta untuk mematikan rokoknya oleh Jamison.
Kesal perokok tersebut tak mau mematikan rokoknya, akhirnya pemilik restoran ini mengarahkan sebuah alat pemadam kebakaran ke muka perokok tersebut dan menyemprotkannya.
Bird mengatakan kepada sebuah stasiun televisi lokal di Salt Lake City, KSL, bahwa ia telah menjadi sukarelawan di sebuah festival seni di kota itu ketika insiden itu terjadi.
Sementara hukum Utah sendiri melarang merokok dalam jarak 7 meter dari pintu masuk bisnis apa pun.
Bird sendiri mengatakan bahwa ia yakin ia diizinkan merokok di bagian jalan itu.
"Awalnya pemilik restoran ini keluar dengan muka marah sertapemadam api di tangannya, dan berkata, 'Sudah kubilang, kamu tidak bisa berada di sini," kata Bird.
"Sayamasih kaget dan terteguh usai ia menyemprokan pemadam api itu.Saya merasa pusing, agak terguncang bahwa sesuatu seperti ini benar-benar bisa terjadi," lanjutnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis setelah insiden itu, Jamison mengatakan dia merasa tergerak untuk meminta maaf kepada Bird karena keyakinan vegannya.
"Yah, saya akan mengatakan bahwa saya tidak bangga dengan perilaku saya, saya membiarkan diri saya dibungkam dan saya bereaksi berlebihan," tulisnya.
"Saya adalah seorang pemilik usaha kecil yang protektif yang telah meminta ratusan orang untuk tidak merokok di dekat teras kami demi kepentingan pelanggan kami dan pelanggan tetangga kami."
"Saya berusaha untuk bersikap hormat danbiasanya mendapat respons yang baik. Saya memintanya beberapa kali di siang hari untuk pergi ke area merokok yang ditunjuk, tetapi seharusnya tidak bereaksi yang berlebihan."
"Saya jelas berhutang permintaan maaf serta akan membuat hal ini menjadi hal yang benar kembali. Saya tidak bermaksud untuk melukainya."
"Bisnis kami berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak binatang dan ini harus mencakup orang lain. Saya minta maaf," tulis Jamison.
Pernyataan Jamison ini menjelaskan bahwa dia telah mengundurkan diri dari perannya sebagai salah satu pendiri tiga toko sayuran di kota itu.
Ia juga mendapat dana pensiun yang katanya hingga $5.000 (Rp 70 juta) disumbangkan ke beberapa badan amal hak hewan.