Suar.ID - Manusia memang hampir tak bisa lepas dari tuntutan-tuntutan masyarakat sekitar, hingga membuat kita sering kali merasa geram.
Selain pertanyaan 'kapan menikah?', pertanyaan 'kok belum punya momongan?', juga menjadi pertanyaan yang tak jarang jadi semacam teror.
Hal itu dirasakan oleh wanita asal India ini.
Dilansir dari New York Post (6/9/2019), Seorang wanita berusa 74 tahun pernah melewati masa-masa sulit ketika mendapatkan tatapan 'aneh' dari orang-orang sekitarnya hanya karena ia dan suaminya belum juga memiliki anak setelah 57 tahun menikah.
"Orang-orang menatap saya dengan mata menuduh, seolah-olah saya telah melakukan dosa," kata wanita bernama Erramatti Mangayamma itu.
Baca Juga: Punya 10 Anak Laki-laki, Ibu Ini Akhirnya Melahirkan Anak ke-11 yang Berjenis Kelamin Perempuan
Padahal, ia dan suaminya telah mencoba untuk mendapatkan kehamilan dan memiliki anak sepanjang pernikahan mereka.
Mereka pun telah berkonsultasi dengan dokter dan juga pemimpin agama, namun usaha mereka saat itu masih saja gagal.
Mangayamma mengaku bisa bertahan dari cibiran orang-orang tak lepas karena sang suami yang setia berada di sampingnya.
"Tetangga akan memanggil saya 'godralu' (kata kutukan untuk wanita tanpa anak). Namun, suami saya berdiri di samping saya seperti batu (kuat/tegar)," sambungnya.
Setelah melalui masa-masa sulit itu, Mangayamma dan suaminya akhirnya mendapatkan keajaiban.
Baca Juga: Tafsir Mimpi Memiliki Anak Perempuan, Berhubungan dengan Rejeki Loh!
Mangayamma dan suaminya, yang bernama Yaramati Sitarama Rajarao, akhirnya menjadi orangtua di usia mereka yang menginjak 74 tahun dan 78 tahun.
Keajaiban itu mereka dapatkan setelah melakukan prosedur In Vitro Fertilization (IVF) atau yang lebih kita kenal dengan sebutan program bayi tabung.
Bahkan, dari usaha yang telah mereka lakukan, pasangan tersebut dikaruniai sepasang bayi kembar perempuan.
Dokter pun mengatakan bahwa kelahiran bayi kembar pasangan tersebut sebagai 'keajaiban medis'.
Bayi-bayi tersebut dilahirkan melalui operasi caesar pada 5 September lalu di rumah sakit swasta di Guntur, India.
Kebahagiaan pun dirasakan oleh pasangan yang saling setia itu.
"Kami adalah pasangan paling bahagia di sunia saat ini. Kami punya anak sendiri," ungkap suami Mangayamma yang merupakan seorang petani itu.
Sebenarnya, Mangayamma sendiri telah mengalami menopause, bahkan hampir 25 tahun yang lalu.
Maka, untuk melakukan prosedur bayi tabung, mereka mengambil sel telur dari donor yang kemudian dibuahi dengan sperma suami Mangayamma.
Mangayamma pun hamil setelah hanya satu siklus IVF dengan melibatkan 10 orang dokter untuk membantu kehamilan dan persalinan.
Sebelumnya, sang ibu juga menjalani pemeriksaan psikologis untuk memastikan dia siap secara mental, kata dokter bernama Sanakkatala Umasankar.
"Kami melakukan semua tes medis dan menemukan bahwa secara medis layak untuk konsepsi melalui IVF," kata Umasankar.
Namun, peristiwa kelahiran itu tak lepas dari kritikan.
Ahli etika medis lokal mempertanyakan kepatutan membantu seorang wanita berusia 70-an memiliki anak.
"Ini tentu merupakan masalah yang bisa diperdebatkan," kata Buchipudi Sambasiva Reddy, ketua Dewan Medis daerah.
"Kami akan membahas ini pada pertemuan penasihat pemerintahan kami berikutnya." sambungnya.
Menurut sebuah laporan tahun 2015 oleh Society for Assisted Reproductive Technology, wanita berusia di atas 44 tahun yang menggunakan telurnya sendiri, rata-rata memiliki peluang 0,6 persen untuk melahirkan bayi yang sehat ke kondisi normal.