Kisah Pilu Korban Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Meski Libur Tetap Bekerja Demi Bisa Belikan Sepatu Anaknya

Selasa, 03 September 2019 | 17:20
Kolase: Dok. Polres Purwakarta dan KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustom

Kisah Pilu Korban Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Meski Libur Tetap Bekerja Demi Bisa Belikan Sepatu Anaknya

Suar.ID -Ratna (34) terpaksa menjadi janda setelah suaminya Iwan (34) meninggal dunia dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang Km 91 pada Senin (2/9).

Air mata terus mengalir di pipinya karena tak kuasa mengingat kejadian yang terjadi pada sang suami.

DilansirKompas.com,Iwan adalah seorang pegawai perusahaan plastik yang ikut terlibat dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang Km 91.

Waktu itu Iwan baru menyelesaikan pengantaran barang ke Bandung dan akan kembali ke Jakarta.

Baca Juga: Jadi Pedangdut Sukses Meski Sempat Tak Direstui Ayahnya, Inul Daratista: 'Harus Sombong Depan Orangtua'

Sebelum suaminya ini meninggal, Ratna menceritakan bahwa ada hal yang tak biasa dari tingkah laku Iwan.

Sebelumnya pada Sabtu (31/8) malam suaminya ini meminta untuk dipotongkan ayam.

KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi
KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi

Ratna (34), istri Iwan, salah satu korban kecelakaan di tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019)

Sayangnya permintaan tersebut justru ditolak oleh Ratna.

Namun sehari setelahnya korban malah menjual ayam pemberian orangtuanya ini.

Baca Juga: Ridwan Kamil Kritisi Ibu Kota Baru, Bisa Bikin Penghuninya Tidak Betah

Hal ini dilakukan lantaran untuk mendapat tambahan untuk membelikan sepatu bola anaknya.

"Minggu siang sebelum malamnya berangkat ke Bandung, almarhum sempat jual ayam dulu katanya buat tambahan beli sepatu bola Ibrahim (anaknya)," kata Ratna saat ditemui di rumah duka di Kampung Tanggulin, Sepatan Timur Kota, Kabupaten Tangerang pada Selasa (3/9).

Ratna juga mengungkapkan bahwa jauh sebelum suaminya ini menjual ayam tersebut, sang anak sudah mengelukan kondisi sepatunya.

Sang anak juga sudah berulang kali meminta untuk dibelikan sepatu baru, karena itu Iwan pun merasa harus memenuhi permintaan anaknya ini.

Baca Juga: Sempat Ramai Diperbincangkan Setelah Putrinya Labrak Pelakor, Sarita Abdul Mukti Kini Siap Cari Pengganti Faisal Harris

Selain itu Ratna juga mengungkapkan bahwa suaminya ini rela tetap masuk kerja di hari libur demi mendapatkan uang tambahan.

"Minggu itu seharusnya dia libur, tapi akhirnya dia masuk. Katanya buat tambahan juga buat beli sepatu. Minggu malam dia berangkat ke Bandung," ujar Ratna.

Sebelumnya diketahui, kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Purbaleunyi km 91 ini melibatkan 21 kendaraan dan 8 orang meninggal dunia serta puluhan lainnya luka-luka.

Para korban yang mengalami kecelakaan mengerikan itu dibawa ke berbagai rumah sakit yang berbeda, di antaranyaRS MH Thamrin, Rumah Sakit Siloam, dan Rumah Sakit Umum Daerah Purwakarta.

Baca Juga: Tragis! Pekerja Perkebunan Teh Ngamuk, Dokter Senior Babak Belur Dihajar Berakhir Nyawanya Tak Tertolong

Kecelakaan tersebut juga menyebabkan empat mobil hangus terbakar.

Sedangkan korban yang tewas merupakan penumpang dari mobil yang terbakar tadi.

Kecelakaan di Cipularang sering terjadi

Dok. Polres Purwakarta
Dok. Polres Purwakarta

Sebuah Truck Mitsubishi Colt Diesel terbakar dan gosong dalam kecelakaan di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019).

MengutipKompas.com,diketahui sudah ada tujuh kecelakaan lain yang terjadi di Tol Cipularang hinga banyak disorot oleh berbagai media.

Salah satunya yang sampai menewaskan Virginia Anggraeni, istri penyanyi dangdut Saipul Jamil pada September 2011 lalu.

Baca Juga: Viral di Media Sosial Wanita Kenakan Kantong Plastik Sebagai Jilbab, Alasannya Masuk Akal Juga

Menurut Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Budi Susandi, jika pengendara tak berhati-hati, ruas tol ini akan menjadi rawan terjadi kecelakaan.

Karena seperti yang diketahui jalur tersebut berupa turunan yang panjang.

"Memang ruas tol ini ruas turunan panjang. Jika pengemudi tidak hati-hati, akan rawan terjadi kecelakaan, seperti mobil terguling dan mobil sulit dikendalikan," ucap Budi dalam telewicara di tayangan langsung Kompas TV pada Selasa (3/9).

Selain jalan yang berupa turunan ada pula faktor kelalaian penegmudi yang melanggar rambu lalu lintas.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Elza Syarief yang Merasa Dilecehkan dan Akan Lapor Ke Polisi, Hotman Paris: Emang gue Pikirin?

Budi juga menjelaskan bahwa kondisi jalan yang mulus dan lancar sering kali membuat pengendara meningkatkan kecepatan laju kendaraannya.

Padahal sebenarnya sudah ada rambu yang mengatur batas kecepatan, yakni minimal 60 kilometer per jam dan maksimal 80 kilometer per jam.

Tak hanya itu sudah ada atauran mengenai jarak aman antar kendaraan yaitu 100 meter.

"Kan kadang tidak dipatuhi karena kondisi jalan mulus, nyaman, sehingga memacu kendaraan setinggi-tingginya," tutup Budi.

Baca Juga: Tok, Iuran BPJS Kesehatan Resmi Naik 100 Persen untuk Kelas I dan Kelas II per 1 Januari 2020

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber Kompas.com