Suar.ID -Beberapa waktu lalu sebuah video menjadi viral di media sosial.
Dalam video ini terlihat seorang siswi berbaju batik sedang memukul dan juga mengancam siswi lainnya yang mengenakan baju pramuka.
Video ini diunggah oleh sebuah akun Instagram @viralkamera pada Sabtu (24/8).
Awalnya seorang siswi berbaju batik ini meletakkan tangannya di muka siswi berbaju pramuka.
Baca Juga: Krisis Wanita di China, Para Pria 'Mengimpor' Istri dari Negara Lain
Lama kelamaan siswi berbaju batik ini mulai mendorong dan menarik kerudungnya.
Sang siswi berbaju pramuka ini hanya bisa pasrah saja menerima perlakuan seperti itu.
Siswi yang berbaju batik ini juga sempat mengancam siswi berbaju pramuka.
"Awas ya kalau ngadu!," kata siswi berbaju batik ini sambil menunjuk ke muka siswi berbaju pramuka tersebut.
Postingan ini juga menuliskan bahwa ini merupakan kasus bullying dari kaka kelas terhadap adik kelasnya.
Video tersebut pun menuai berbagai komentar dari para netizen.
"Mentang-mentang kaka kelas songong amat, ntar kena batunya baru mewek!," kata akun @elmierick.
"Entar minta maaf, terus selesai, coba beri efek jera," lanjut akun @wahyuramadhan093.
"Perlawanan adl senjata ampuh atasi bullying," komen akun @charisma_lie.
Tanggapan kepala sekolah
Dikutip dari Tribunsumsel.com, peristiwa tersebut terjadi di SMA Negeri 4 Kota Prabumulih, Sumatra Selatan.
Terkait video pembulian ini yang makin viral, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 kota Prabumulih, Dahril Amin akhirnya juga ikut buka suara.
Ia membenarkan bahwa video pembulian yang sedang viral ini merupakan siswanya.
"Benar itu siswa kita yang senior itu D (Inisial-red) kelas 12 dan yuniornya A kelas 10 atau murid baru," ungkap Dahril Amin, Sabtu (24/8).
Baca Juga: Minggu Depan Polisi akan Gelar Razia
Pihaknya sudah memanggil kedua siswi tersebut, namun keduanya tak mau berterus terang.
Akhirnya pihak sekolah pun memanggil kedua orangtua siswi tersebut.
"Kami sebetulnya belum mengetahui apa sebetulnya masalah yang terjadi, untuk itu kita panggil kedua orang tua siswa tersebut. Siapa tahu itu hanya main-main saja, belum tahu kita," katanya.
Dahril Amin juga menjelaskan bahwa aksi tidak pantas yang terekam dalam video ini dilakukan pada Kamis (24/8).
Ia juga menjelaskan bahwa jika aksi bullying ini memang terbukti maka akan ada saksi tegas.
"Jika memang benar kita akan berikan sanksi, bisa dengan mengeluarkan keduanya dari sekolah karena jika memang benar maka ini kejadian luar biasa," ujarnya.
Namun setelah para orang tua siswa dan melakukan pertemuan bersama, RT dan RW, serta Komite Sekolah pihak bhabinkamtibmas Kelurahan Tanjung Rambang Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) kota Prabumulih, Sabtu (24/8/2019), Dahril Amin menyatakan video itu hanya prank atau main-main saja.
Jadi setelah kita panggil dan dipertemukan semua ternyata video itu dibuat para siswa itu hanya untuk lucu-lucuan saja," kata Dahril Amin.
Baca Juga: Tragis! Sudah Sebar Undangan, Anggota TNI Ini Tewas Tertabrak Kereta Sehari Sebelum Ijab Qobul
Selain itu ia juga mengatakan bahwa pelaku dan teman-temannya merekam video tak terpuji ini hanya untuk seru-seruan.
"Pengakuan mereka itu hanya untuk dibagikan di group Whatsapp mereka saja, untuk seru-seruan katanya," ucapnya.
Usai melakukan pertemuan, para siswi yang terlibat dalam video yang viral ini pun saling meminta maaf.
"Mereka sudah saling meminta maaf dan video itu tidak seperti yang sebagaimana kejadian sebenarnya," tutup Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Prabumulih ini.
Baca Juga: Spesifikasi Mobil Dinas Presiden Indonesia yang Tidak Bisa Dibeli Sembarangan Orang