Gempa Banten Magnitudo 7,4: Inilah Pulau di Indonesia yang Digadang-gadang Paling Aman dari Ancaman Gempa

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 08:26

Visualisasi gempa, kecil-menengah-besar di Indonesia dalam kurun waktu 40 tahun, 1973-2013.

Suar.ID -Pada Jumat (2/8), gempa dengan kekuatan 7.4 SR telah mengguncah bagian barat daya Sumur, Banten.

Berdasar dataBMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) gempa ini terjadi pada pukul 19:03:21 WIB.

Gempa yang terjadi di Banten ini seperti menguatkan keputusan pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo untuk memindahkan pusat ibu kota Indonesia ke Kalimantan.

Pulau tersebut digadang-gadang merupakan tempat paling aman dari gempa bumi di Indonesia.

Baca Juga: Sedang Bermain di Sungai, Bocah 9 Tahun Ini Tak Sengaja Temukan Fosil Telur Dinosaurus Berumur 66 Tahun

Namun benarkah pulau Kalimantan adalah pulau paling aman dari gempa bumi?

Berkut ini beberapa ulasannya.

Saat terjadi gempa di Donggala dan Palu yang kemudian disusul dengan Tsunami pada Semptember 2018 lalu, beredar sebuah ilustrasi yang menunjukkan tempat mana saja pernah terjadi gempa dari tahun 1973-2013.

Dalam ilustrasi tersebut nampaknya Indonesia sering sekali mengalami gempa bumi.

Baca Juga: Anggota ISIS Sedang Hamil yang Disiksa Sampai Tewas Diduga Berasal dari Indonesia, Pemerintah Lakukan Penyelidikan

Namun jika diperhatikan nampak sebuah fakta yang mengejutkan.

Selam kurun waktu tersebut pulau Kalimantan nampak nyaris bersih dari titik-titik gempa.

Namun benarkah pulau Borneo ini benar-benar aman dari gempa dan tsunami?

DilansirIntisari.commelaluigeomagz.geologi. esdm.go.id,pulau Kalimantan memang masih memiliki sedikit potensi untuk mengalami gempa bumi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 3 Agustus 2019, Virgo Perlu Menguatkan Tekad, Gemini Harus Hati-hati Saat Berbicara

Terbukti dengan terjadinya gempa bumi magnitudo 6 yang terjadi pada 5 Juni 2015 di wilayah Ranau.

Selain itu ada juga gempa bumi magnitudo 5.7 yang berpusat di 413 KM timur laut kota Tarakan, Kalimantan Utara yang terjadi pada 25 Februari 2015.

Data penelitian kegempaan di pulau Kalimantan ini memang masih minim hingga kini.

Gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia ini sebenarnya terjadi karena adanya tumbukan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.

Baca Juga: Lee Jong Suk dan Kwon Nara Dikabarkan Berpacaran, Begini Tanggapan Agensi

Menurut Minster dan Jordan (1978 dalam Yeats, 1977), lempengan Eurasia bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan 0,4 per tahun bertumbukan dengan lempengan Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan kecepatan 7cm per tahun.

Zona tumbukan ini mulai dari sebelah barat pulau Sumatra, Selatan pulau Jawa, selatan Bali, dan juga Nusa Tenggara.

Tumbukan tersebut membentuk palung laut yang dikenal dengan zona subduksi.

Karena letak pulau Kalimantan jauh dari zona subduksi membuatnya lebih stabil dari gempa.

Baca Juga: Pria Beristri 5 Ini Perkosa Anak Kandungnya Sendiri Selama 4 Tahun: Daripada dengan Pacarmu Mending Sama Ayah

Namun benarkah pulau Kalimantan aman dari gempa bumi?

Sayangnya jawabannya tidak.

Pulau ini juga tetap memiliki resiko diguncang gempa bumi.

Resiko gempa bumi di pulau Kalimantan ini juga diperkuat dengan adanya endapan batuan yang lunak dari morfologi dataran pulau tersebut.

Sementara itu, perlu menjadi perhatian bahwa pulau Kalimantan juga memiliki struktur geologi yang didominasi dengan sesar dan lipatan.

Baca Juga: Film Bridezilla Jadi Pembuktian Lucinta Luna bahwa Dirinya Punya Karya

Kedua faktor tersebut yang dapat memicu terjadinya gempa bumi.

Secara umum sesar di pulau kalimantan mempunyai 3 arah, yaitu utara-selatan, barat laut-tenggara, dan juga barat daya-timur laut.

Pola struktur geologi ini terbentuk karena adanya aktivitas tektonik yang terjadi sebelumnya.

Melihat kompilasi data dari beberapa peneliti (Hemilton, 1979, Moss; Simons dkk, 2007; Hutchison, 2007) ada beberapa nama sesar di pulau Kalimantan.

Baca Juga: 6 Zodiak Ini Terkenal Mampu 'Membunuh' Musuh Mereka dengan Kebaikan, Salah Satunya Aries yang Ahli Menggunakan Kata Sanjungan Palsu

Yaitu Sesar Tinjia di Serawak, Sesar Adang di kalimantan Barat, Sesar Sangkulirang di Kalimantan Timur, dan juga Sesar Peternoser di selat Makassar.

Selain itu, ada pula penunjaman Bornei di barat laut Sabah, penunjamanulu di timur laut Sabah, dan penunjaman Sulawesi Utara di timur Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Karena itulah pulau Kalimantyan ini tetap memiliki resiko untuk terjadinya gempa bumi.

Baca Juga: Sepatu Ini Terlihat Sangat Buluk dan Lusuh, Tapi Setelah Dijual Harganya Bikin Ternganga: Rp6,1 Miliar!

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber intisari, Geo Magz