Mengenal Rip Current, Arus Laut Tenang Tapi Mematikan yang Diduga Menyeret Ferry Anto Mantan Kapten Persis Solo

Selasa, 25 Juni 2019 | 14:30
Pasoepatinet - Kompas.com

Ferry Anto dan ilustrasi pantai

SUAR.ID - Mantan kapten Persis Solo, Ferry Anto, belakangan menjadi perbincangan usai dirinya dikabarkan terseret ombak bersama putrinya di Pantai Baru, Poncosari, Sradakan, Bantul, Yogyakarta.

Putri legenda Persis Solo tersebut telah ditemukan dalam keadaan tak bernyawa, sementara Ferry Anto hingga saat ini belum juga ditemukan.

Dilansir dari Tribunnews.com (20/6/2019), Ferry Anto dan keluarganya tengah berwisata di Pantai Baru, kemudian 4 orang diantaranya bermain air di pinggir pantai.

Saat bermain di pinggir pantai itulah tiba-tiba datang ombak besar dari arah selatan.

Baca Juga: Mantan Kapten Persis Solo, Ferry Anto dan Putrinya Hilang Terseret Ombak

Ombak yang datang tiba-tiba itu membuat keempatnya terseret ke arah laut.

Hal itu disampaikan oleh Korrdinator SAR Limnas wilayah 4, Dwi Rais.

Dia juga mengungkapkan bahwa ketika itu Ferry Anto sempat berusaha menyelematkan sang putri yang terseret ombak.

Sayangnya, keduanya tak berhasil diselematkan dari gulungan ombak.

Baca Juga: Dengan Sadis Bunuh Keluarga Abangnya, Dituntut Hukuman Mati Haris Simamora Memohon Kesempatan Hidup

Kemudian sebuah unggahan di media sosial Facebook dari akun bernama Aditya Wahyudin menyita perhatian publik.

Pada unggahan tersebut, Aditya menyoroti kondisi ombak dalam foto yang dibagikan Ferry Anto melalui status Whatsappnya.

Facebook Aditya Wahyudin
Facebook Aditya Wahyudin

Status Whatsapp terakhir Ferry Anto

Status Whatsapp itu sekaligus menjadi status Whatsapp terakhir Ferry sebelum dirinya terseret ombak.

Aditya menyinggung tentang area boleran atau rip current yang ia lihat di foto tersebut.

Baca Juga: Seorang Pria Mengeluh Sering Sakit Kepala, Dokter Temukan Potongan Kayu Tersangkut di Otaknya

"Dalam foto kurang jelas, tapi terlihat sedikit itu area boleran, tapi bisa jadi itu bukan area boleran, tapi tanda-tandanya sudah ada, ombaknya tidak memecah," tulis Aditya Wahyudin.

Menurutnya, boleran atau rip currents tersebut tak jarang didekati oleh pengunjung pantai lantaran airnya tampak tenang.

Namun, justru ketenangan itulah yang bisa menyeret seseorang dengan kuat hingga ke tengah laut.

Apa sih rip current itu?

Baca Juga: Kematian Mantri Patra Bukan yang Pertama,3 Marga di Pedalaman Papua Punah Lantaran Penyebab yang Sama

Dikutip dari oceanservice.noaa.gov, Rip current merupakan arus yang dapat terbentuk saat arus longshore (arus yang sejajar dengan pantai) bergerak masuk dan keluar dari pantai.

Ia dapat terbentuk di sekitar titik rendah atau pecah di gundukan pasir, dan juga dekat struktur seperti dermaga.

Arus ini merupakan arus lokal yang mengalir menjauh dari garis pantai ke arah lautan, tegak lurus atau pada sudut tajam ke garis pantai.

Ketinggian arus ini biasanya mencapai 1 sampai 2 kaki per detik.

Baca Juga: Viral Video HP Sitaan Dihancurkan dengan Palu, Klarifikasi Pondok Pesantren hingga Pengakuan Alumni

Namun, beberapa ada juga yang mencapai 8 kaki per detik.

Pergerakan arus rip current ini tegak lurus ke pantai dan bisa sangat kuat, karena itu Noaa menghimbau agar perenang pantai berhati-hati pada arus ini.

Pasalnya, jika seseorang terperangkap oleh arus ini maka ia bisa tersapu dengan cepat dari pantai.

Seperti ini ilustrasi rip current darioceanservice.noaa.gov:

oceanservice.noaa.gov
oceanservice.noaa.gov

Rip current

oceanservice.noaa.gov
oceanservice.noaa.gov

Rip current

oceanservice.noaa.gov
oceanservice.noaa.gov

Rip current

oceanservice.noaa.gov
oceanservice.noaa.gov

Rip current

"Ketika ombak bergerak dari dalam ke air dangkal, mereka pecah di dekat garis pantai dan menghasilkan arus. Aliran arus terbentuk ketika bagian air yang sempit dan bergerak cepat bergerak ke arah lepas pantai. Rip kecepatan saat ini setinggi 8 kaki per detik telah diukur - lebih cepat daripada perenang Olimpiade dapat berlari! Hal ini membuat arus rip sangat berbahaya bagi pengunjung pantai karena arus ini dapat menyapu bahkan perenang terkuat ke laut,"tulisoceanservice.noaa.gov di caption foto ilustrasi rip current.

Lalu, bagaimana menghadapi rip current?

Baca Juga: Polusi Udara Ekstrem, Puluhan Siswa Pingsan Akibat Sesak Napas, 475 Institusi Pendidikan Ditutup Sementara

Noaa menyarankan untuk menghindari arus ini dengan berenang sejajar dengan pantai daripada melawannya.

Selain itu, saran lainnya adalah untuk membiarkan arus itu membawanya sampai keluar ke laut, hingga gaya ombak itu melemah.

Hal lain yang ditegaskan oleh Noaa adalah agar orang yang terjebak arus ini untuk tidak panik dan terus bernafas.

Seseorang yang terseret arus ini harus mengusahakan agar kepalanya tetap ada di atas air dan menghindari melawan kekuatan arus karena hal itu hanya akan membuat lelah diri sendiri.

Baca Juga: Kematian Mantri Patra Bukan yang Pertama,3 Marga di Pedalaman Papua Punah Lantaran Penyebab yang Sama

Tag

Editor : Yoyok Prima Maulana

Sumber tribunnews, NOAA