Pamer Buku 'Jokowi People Power' Usai Diperiksa Polisi, Amien Rais Disurati Istri Penulis Buku Itu

Minggu, 26 Mei 2019 | 11:42
Kompas TV - Facebook/Tatty Aprilyana

Surat terbuka keluarga Bimo Nugroho penulis buku "Jokowi People Power"

Suar.ID – Pada saat memenuhi panggilan polisi sebagai saksi kasus dugaan makar Eggi Sudjana, Jumat (24/5/2019), Amien Rais tampak membawa sebuah buku.

Melansir Kompas.com, pendiri Partai Amanat Nasional sekaligus Anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu membawa buku berjudul "Jokowi People Power."

Usai diperiksa penyidik dan meninggalkan ruang penyidikan untuk salat Jumat, Amien memamerkan buku itu.

"Saya membawa buku people power," ujar Amien kepada awak media di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2019).

Baca Juga: Hidup Sendiri Usai Skandal Video Panasnya dengan Ariel NOAH Terbongkar, Begini Hari-hari Cut Tari Menjalani Puasa

Baca Juga: Reaksi Tessy Dibilang Mirip Reino Barack Justru Sedih: Saya Lebih Dulu Terkenal!

"Belum ada yang diberitakan, belum (diperiksa) apa-apa," katanya.

Sementara itu, menurut kuasa hukum Amien Rais, Ahmad Yani, kliennya membawa buku tersebut bertujuan untuk dijadikan referensi dalam menjelaskan arti people power.

"Buku Jokowi People Power itu kan ditunjukkan (untuk menjelaskan) apa yang dimaksud dengan people power," kata Yani dikutip dari Tribunnews.com.

Langkah Amien memperlihatkan buku tersebut saat diperiksa penyidik rupanya menuai reaksi dari keluarga sang penulis buku, Bimo Nugroho.

Kompas TV

Video Amien Rais Saat Jeda Pemeriksaan oleh Polisi, Tunjukkan Buku 'Jokowi People Power'

Tatty Apriliyana sang istri menyampaikan surat terbuka kepada Amien Rais melalui akun Faceboknya Tatty Aprilyana, Sabtu (25/5/2019).

Postingan Taty Apriliyana ini menyita perhatian pengguna Facebook hingga kini telah dibagikan lebih dari 500 kali.

Pada caption yang ia tulis, Tatty menyebut apa yang dilaukan Amien Rais bukanlah teladan dan tingkah laku etik yang patut.

Sebab, Amien Rais menggunakan buku tersebut untuk kepentingan narasi politiknya.

Baca Juga: Dulu Pernah Ramai Dijodohkan, Kali ini Ifan Seventeen Duet Bareng Juliana Moechtar, Apakah Ini Sebuah Pertanda?

Baca Juga: Hilang Kesabaran Tak Ingin Harga Diri Negaranya Diinjak, Duterte Bakal Kirim Balik 100 Ton Sampah ke Kanada

"SURAT TERBUKA UNTUK AMIEN RAIS."

"Sungguh bukan tauladan dan bukan laku etik yang patut, ketika karya Pakbim Bimo Nugroho yang sudah tak bisa melakukan bantahan, digunakan Amien Rais untuk kepentingan narasi politiknya."

"Lihat bedanya, sebagaimana yang diringkaskan oleh sahabat Pakbim Mas Eddy Suprapto."

"Buku almarhum berupa catatan perjuangan rakyat 2014 mendukung kepemimpinan sipil melalui kontestasi demokrasi lewat pemilu yang fair. People Power Amien Rais adalah ajakan untuk makar," tulis Tatty dalam caption postingannya.

Berikut isi surat terbuka Tatty Apriliyana untuk Amien Rais, dikutip dari postingan di akun Facebooknya.

SURAT TERBUKA UNTUK AMIEN RAIS

Kemarin, 24 Mei 2019, dari beberapa grup wa yang kami ikuti, kami mendapat kabar tentang ulah Amien Rais yang membawa dan memamerkan sebuah buku berjudul "JOKOWI PEOPLE POWER" saat ia diperiksa di Polda Metro Jaya sebagai saksi dalam kasus dugaan makar dengan tersangka Eggi Sudjana.

Dipamerkannya buku tersebut oleh Amien Rais dihadapan awak media tentu saja mengagetkan kami, anak dan istri Bimo Nugroho - penulis buku tersebut.

Buku "JOKOWI PEOPLE POWER" adalah sebuah catatan yang dibuat oleh Bimo Nugroho (Alm.) dan M. Yamin Ponca Setia (Alm.) tentang pelajaran dalam proses kerja politik sukarela yang dilakukan oleh banyak pihak, organisasi, kelompok dalam pemilihan presiden tahun 2014.

Bukan buku tentang ajakan melakukan "people power" sebagaimana yang dinarasikan oleh Amien Rais.

Kita sama mengetahui hari-hari belakangan Amien Rais dan gerombolannya lantang berteriak tentang seruan "people power" sebagai ekspresi politik mereka dalam mengkritisi (atau mengganggu?) proses politik elektoral yang tengah berlangsung dan merecoki jalannya pernerintahan yang sah.

Perihal posisi politik yang diambil Amien Rais dan gerombolannya sesungguhnya bukanlah urusan kami, keluarga dari almarhum Bimo Nugroho.

Kepentingan yang diusungnya juga bukan tanggung jawab kami.

Tetapi, kami sebagai anak-anak dan istri almarhum Bimo Nugroho sangat berkeberatan dengan digunakannya buku karya orang yang kami kasihi tersebut dalam upaya Amien Rais menggiring opini publik tentang adanya "JOKOWI PEOPLE POWER".

Meskipun secara tersurat itu tidak dikatakannya, gestur politik yang ditunjukkan lewat pamer buku tersebut sepenuhnya membuat orang akan berfikir tentang adanya Jokowi people power.

Patut diduga dengan kuat Amien Rais sedang mencari relevansi "people power" yang diserukannya.

Di sinilah keberatan kami sebagai keluarga almarhum Bimo Nugroho timbul.

Kami menolak upaya tak beretika yang dilakukan Amien Rais dengan menggunakan hasil tulisan orang yang sudah tidak bisa melakukan bantahan untuk kepentingan politik pribadinya.

Politisasi buku "JOKOWI PEOPLE POWER" tidak sepatutnya dilakukan.

Kami meminta kepada Amien Rais untuk menjelaskan tujuannya dalam politisasi buku "JOKOWI PEOPLE POWER" tersebut.

Tertanda, Taty Apriliyana (istri Bimo Nugroho) Hayuning Sumbadra, Btari Kinayungan, Sangayu Piwulang Sae (anak-anak Bimo Nugroho)

Postingan Tatty Aprilyana

Baca Juga: Temukan Tasbih di Kantong Baju Ustaz Arifin Ilham, Muhammad Alvin Faiz Teringat Nasehat Sang Ayah

Baca Juga: Penuh Haru, Akhir Nasib Aldi Siswa SMA Lombok yang Sempat Tak Diluluskan Sekolahnya Karena Lindungi Teman

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : Facebook, tribunnews

Baca Lainnya