Pernah Tulis Sakit Hati di Media Sosial, Pelaku Mutilasi Budi Hartanto: Sakit Hatiku yang Kucinta Tak Merasa

Senin, 15 April 2019 | 15:33
Kolase Tribun Medan

Pembunuhan guru honorer ternyata juga pemakai sabu

Suar.ID – Pelaku pembunuh dan pemutilasi Budi Hartanto (28) guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, kini tengah menjalani proses hukum di Polda Jawa Timur.

Terdapat dua orang pelaku yang terlibat dalam kasus tersebut, Aris Sugianto alias AS dan Ajis Prakoso alias AJ.

Sosok dua pelaku ini pun cukup menyita perhatian masyarakat di mana mereka begitu tega membunuh dan memutilasi korban, serta membuang mayatnya di pinggir sungai.

Belum lagi, fakta bahwa dua pelaku ini memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai.

Baca Juga : Jack Ma Di-Bully karena Mencari Karyawan yang Mau Bekerja 12 Jam selama 6 Hari dalam Seminggu

Baca Juga : Selfie Berujung Maut: Mahasiswi Cantik Tewas saat Selfie untuk Instagram setelah Jatuh dari Menara Jam Setinggi 12 Meter

Diwartakan oleh Kompas.com, polisi menduga kuat motif pembunuhan karena masalah asmara.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, mengatakan, penyidik semula polisi menduga motifnya adalah perampokan.

"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara, motif perampokan tidak terbukti," kata Frans.

Motif asmara diduga berada di balik kasus pembunuhan ini setelah penyidik terus memeriksa saksi dari orang-orang terdekat korban.

Dilansir dari Tribun Jakarta yang mengutip Surya, rupanya AS pernah satu kali menyampaikan curahan hatinya melalui Facebook lewat akun Dokter Cinta.

Setidaknya ada 66 video dan puluhan foto di akun Facebook pelaku AS.

AS mengunggah video terakhir saat rekannya memanjat untuk memetik buah nangka.

Pelaku terlihat menangkap buah nangka berukuran kecil.

Namun, AS lebih sering mengunggah video bakar-bakar ayam di rumah ibunya, di Desa Mangunan, Udanawu, Kabupaten Blitar.

Baca Juga : Seorang Guru Menelan Pil Penurun Berat Badan untuk Pertama Kalinya, Namun Malah Tewas Akibat Gagal Jantung Hari Berikutnya

Baca Juga : Hati-hati, Meski Praktis dan Mengenyangkan, Sering Sarapan Roti Bisa Beresiko Kanker

Rumah ibu AS hanya berjarak 1,5 kilometer dari temuan jasad Budi Hartanto, tapi masih satu kecamatan.

Akhir-akhir ini AS kerap kongkow bareng rekan komunitasnya untuk bakar-bakar ayam.

Video lainnya saat AS mengambil dompet mengeluarkan uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu dan mendapat komentar sejumlah rekannya.

AS terakhir menggunggah fotonya yang mengenakan kaus hitam pada 1 Februari 2019. Sedangkan, unggahan pertamanya di akun Dokter Cinta tertanggal 3 Juli 2018.

Pada akun yang sama, terlihat AS memakai kaus hitam bertuliskan "Pejuang Kapusan".

dok.surya.co.id/facebook
dok.surya.co.id/facebook

Pembunuhan guru honorer

Kaus ini juga yang dipakainya saat ditangkap polisi di dalam bus Puspa Jaya.

Ada juga unggahan video saat ia memberi makan ternak lele dan kambing, termasuk video saat dibesuk sejumlah rekannya saat dirawat inap di salah satu rumah sakit.

Tak ada kontak pertemanan AS dengan Budi Hartanto, korbannya yang dibunuh dan dimutilasi.

Beberapa unggahan statusnya, misalnya pada 27 Oktober 2019:

Istimewa/Tribun Jakarta
Istimewa/Tribun Jakarta

Unggahan status AS di akun Facebook Dokter Cinta

"Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut..."

Status lainnya juga sempat diunggah AS yang beprofesi sebagai penjual nasi goreng itu pada 31 Oktober 2019.

"Loro...atiku loro. Seng ta tresno ora rumomgso, (Sakit hatiku sakit. Yang kucinta tidak merasa)," tulisnya.

(Siti Nur Qasanah/GridHot.ID)

Artikel ini telah tayang di GridHot.ID dengan judul Ungkapan Cinta Pelaku Mutilasi Budi Hartanto: Sakit Hatiku Sakit!

Baca Juga : Seorang Guru Menelan Pil Penurun Berat Badan untuk Pertama Kalinya, Namun Malah Tewas Akibat Gagal Jantung Hari Berikutnya

Baca Juga : Indonesia Punya MRT: Malaysia Kini Gandeng Asing untuk Proyek Kereta Cepat 'ECRL'

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Sumber : GridHot.ID

Baca Lainnya