Koran Lokal Selandia Baru Pagi Ini Diterbitkan dengan Halaman Sampul 'Salam' Sebagai Bentuk Penghormatan untuk Para Korban Teror di Cristchurch

Jumat, 22 Maret 2019 | 14:27
Twitter

Koran The Press

Suar.ID - Hari ini (22/03), koran lokal Selandia Baru, The Press, menerbitkan halaman sampul (cover) yang tidak biasa.

Halamansampul tersebut tertulis dengan huruf Arab bertuliskan "salam" dikuti tulisan kecil di bawahnya: "salam, peace", yang kalau diartikan dua-duanya bermakna "damai".

Sementara itu, pada bagian bawah sampul terdapat nama-nama korban teror di masjid-masjid Cristchurch.

Halaman tersebut nampaknya dibuat sebagai penghormatan para korban.

Baca Juga : Seminggu Setelah Tragedi Penembakan Massal di Christchuch, Berikut Potret Solidaritas dan Dukungan Warga Selandia Baru

Pascateror di Cristchurch, banyak doa dukungan terus mengalir baik dari komunitas maunpun masyarakat.

Hari ini, tepat pukul 13.30 waktu setempat, azan salat Jumat (22/3) berkumandang di lapangan Hagley Park, Christchurch, Selandia Baru.

Selain itu, stasiun televisi dan radio nasional TVNZ dan RNZ ikut menyiarkan azan secara langsung ke seluruh pelosok Selandia Baru.

Ribuan jemaah salat Jumat hadir di seberang Masjid Al Noor, salah satu dari masjid yang jadi sasaran serangan teroris pekan lalu.

Baca Juga : Anggota Geng Motor Selandia Baru Siap Berjaga di Masjid untuk Menjaga Umat Muslim

Kompas.com

Umat Muslim Selandia Baru melaksanakan ibadah shalat Jumat di masjid Al Noor, salah satu lokasi yang menjadi korban serangan teroris di kota Christchurch, Jumat (22/3/2019).

Tampak hadir Perdana Menteri Jacinda Ardern, tokoh masyarakat Selandia Baru, serta tokoh lainnya dari sejumlah negara.

Setelah azan pertama, kemudian diikuti mengheningkan cipta selama sekitar dua menit.

Lalu, diikuti dengan azan kedua sebelum khatib membacakan khotbah.

Dalam khotbahnya, khatib Gamal Fouda menyatakan, serangan teror telah menghancurkan hati umat Islam dan warga Selandia Baru umumnya.

Bentukperhormatan untuk para korban juga diberikan oleh sekolah di Selandia Baru.

Pada hari Jumat pagi (22/03/2019), staf dari Takanini School mulai memasang pesan dan karya seni dari siswa di sepanjang pagar depan di Takanini School, Auckland, Selandia Baru.

Karya dari para siswa menghiasi pagar dan banyak orang lewat yang berhenti untuk melihat penghormatan yang menyentuh itu.

Beberapa terlihat menepi untuk mengambil foto.

Baca Juga : Ikut Sebarkan Video Serangan Teroris di Masjid Selandia Baru, Pria Ini Terancam 28 Tahun Penjara

stuff.co.nz

Siswa kelas 5 dan 6 berkolaborasi dalam karya ini dengan izin dari seniman asli.

Natalie Wright, yang merupakan bagian dari tim kepemimpinan senior sekolah, mengatakan setiap siswa telah menyumbangkan ssebuah karya di pagar.

Karya-karya itu tercipta dari diskusi guru awal minggu ini, tentang bagaimana sekolah dan murid-muridnya dapat mengekspresikan solidaritas mereka dengan komunitas Muslim.

Wright mengatakan sekolah itu, yang 50 persen Māori (suku asli Selandia Baru) dan 30 persen Pasifika, juga memiliki sejumlah siswa Muslim.

Salah satu bagian karya siswa dapat dibaca: "ko te kotahitanga te iwi".

Bila diterjemahkan itu bisa berarti "kita dipersatukan sebagai satu keluarga".

Wright mengatakan staf melihat sekolah sebagai jantung komunitas dan ingin memperkuat gagasan persatuan dalam menghadapi kesulitan.

Salah satu gambar terlihat seorang wanita Maori dan Muslim yang melakukan "hongi" atau salam dengan menyentuh ujung hidung dengan lembut, ide itu bersumber dari guru Jarred Pihama.

Wright mengatakan bahwa aslinya diambil oleh salah seorang temannya dan ia meminta izin sebelum diilustrasikan oleh siswa-siswanya.

Selain itu, doa Jumat sejumlah umat Muslim juga dijaga oleh anggota geng motor yang rela menjadi tameng.

Baca Juga : Perempuan Selandia Baru Serukan Gerakan Jumat Berkerudung, 'Kami Tidak Akan Tunduk pada Teror'

Geng-geng pengendara motor seperti "Mongrel Mob", "King Cobra" dan "Black Power" telah menjangkau komunitas Muslim setempat.

Mereka dengan sukarela menjaga keamanan di masjid saat doa Jumat pertama sejak serangan pada 15 Maret lalu.

"Kami akan mendukung dan membantu saudara dan saudari Muslim kami selama mereka membutuhkan kami," kata ketua Mongrel Mob Waikato, Sonny Fatu, kepada outlet berita Selandia Baru, Stuff. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber stuff.co.nz, twitter.com, kompas.com