Pria Ini Menderita Infeksi Otak yang Mematikan Setelah Gunakan Cotton Bud untuk Bersihkan Telinga

Selasa, 19 Maret 2019 | 14:19
Live Science

Pria ini menderita infeksi otak yang hampir membunuhnya setelah gunakan cotton bud.

Suar.ID -Rasanya tak ada yang tak pernah menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga.

Tapi setelah membaca cerita ini, semoga kita bisa merenungkannnya lebih dalam lagi.

Seorang pria Inggris berusia 31 tahun disebut menderita infeksi otak mematikan gara-gara dia menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinganya.

Lebih tepatnya bagian dalam telinganya.

Baca Juga : Paus Mati Ditemukan di Filipina, Saat Perutnya Dibedah Isinya Ternyata 40 Kg Plastik!

Berdasarkan laporan Live Science pada Selasa (12/3), di dalam telinga pria yang tak disebut namanya itu berkembang otitis eskterna nekrotikans.

Infeksi itu mula-mula menyerang saluran telinganya sebelum akhirnya menginfeksi tulang di dasar tengkoraknya.

Yang lebih mengerikan lagi, infeksi it uterus merembet ke atas ke dalam selaput otaknya, meninges.

Otitis eskterna nekrotikans didifinisikan sebagai infeksi bakteri yang menargetkan lapisan tengkorak.

Kasus ini dilaporkan dalam British Medical Journal pada 6 Maret lalu—meskipun tidak jelas kapan kejadian ini sebenarnya terjadi.

Meski begitu, infeksi ini telah menyebar di telinga dan otak pria itu selama sekitar lima tahun sebelum akhirnya dokter menemukannya.

Tentu saja mereka terkejut, karena infeksi itu telah bersarang di telinga pria itu cukup lama.

Tapi si pria tak kunjung menyadarinya.

Baca Juga : Seperti Misteri Atlantis, Ini 6 Kota Bawah Laut Nyata yang Sempat Hilang

BMJ Case Reports.
BMJ Case Reports.

Ada abses berisi nanah pada tulang tengkorak si pria.

Sejatinya dia pernah pergi ke dokter. Di sana pria itu mengeluh merasakan sakit di telinga dan kehilangan pendengarannya selama bertahun-tahun.

Tapi ketika dia pergi ke dokter, dia hanya dirawat karena dua infeksi telinga yang parah.

Keadaan memburuk sampai dia sakit kepala yang sangat buruk, rasa sakit yang membuatnya hampir muntah.

Infeksi itu tak ditemukan sampai dia mulai mengalami gejala neurologis seperti kejang dan tidak dapat mengingat nama orang, sebelum akhirnya pingsan dan dibawa ke rumah sakit di Coventry.

Baca Juga : Balita 2 Tahun Ini Viral karena Mahir Gunakan Sumpit saat Makan, Ternyata Ada Cerita Sedih di Baliknya

Di sana para dokter melakukan beberapa tes termasuk CT scan di otaknya.

Dan mereka menemukan bahwa ada dua abses berisi nanah di tulang di dasar tengkoraknya.

Kondisi si pria saat itu benar-benar buruk.

Setelah diperiksa lebih lanjut, mereka menemukan ujung kuncup kapas bersarang di salah satu telinganya setelah dia menggunakannya untuk membersihkan telinga itu.

Wol kapas yang terinfeksi sudah terbungkus lilin dan dikelilingi oleh puing-puing ketika para dokter mengeluarkannya dari telinga.

Beruntung bagi pria itu, dia bisa pulih penuh setelah operasi kecil dilakukan untuk mengeluarkan kapas.

Selanjutnya dia diberi antibiotik selama dua minggu secara intensif untuk memastikan bahwa tidak ada lagi infeksi dalam telinganya.

Ada beberapa gejala yang menyertai infeksi itu.

Di antaranya adalah nanah kuning atau hijau yang persisten dan berbau busuk keluar dari telinga, rasa sakit di telinga, gangguan pendengaran dan rasa gatal yang tidak akan hilang di saluran telinga.

Baca Juga : Jurnalis Muslim Australia Berbagi Pesan Mengharukan Terkait Penembakan Masjid Selandia Baru

Tak hanya itu, cotton buds harus digunakan untuk membersihkan bagian luar telinga Anda.

Bukan bagian dalam karena ini akan mendorong kotoran telinga masuk dan membuatnya lebih buruk.

Bahkan, NHS menyarankan orang untuk membiarkan kotoran telinga itu karena biasanya akan jatuh sendiri.

Atau, Anda bisa memasukkan dua hingga tiga tetes minyak zaitun atau almond ke telinga Anda dua kali sehari selama beberapa hari.

Jika tidak, Anda dapat mengunjungi apoteker untuk obat tetes telinga untuk melembutkan lilin.

Anda juga bisa menemui dokter untuk menyiram atau menghisap lilin jika Anda benar-benar terganggu dengan keberadaan kotoran telinga itu.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya