Jurnalis Muslim Australia Berbagi Pesan Mengharukan Terkait Penembakan Masjid Selandia Baru

Selasa, 19 Maret 2019 | 10:13
World of Buzz

Jurnalis muslim asal Australia mengirimkan pesan persatuan umat manusia.

Suar.ID -Sehari setelah serangan teroris mengerikan di dua masjid Selandia Baru, dunia seolah dirundung tragedi.

Selain kecaman, seturut kemudian, ucapan dan pesan-pesan belasungkawa menggema di seantero dunia.

Salah satu adalah Walee Aly.

Baca Juga : Ulama di Malaysia Ingin PUBG Dilarang, Dia Beranggapan Game Itu Bisa Mengubah Anak-anak Jadi 'Teroris'

Walee Aly adalah seorang jurnalis Australia yang telah memenangkan penghargaan.

Dia mengudara untuk berbicara tentang penembakan yang merenggut 50 nyawa tak berdosa.

Dia juga menawarkan beberapa wawasan.

Dia mengutarakan ketakutaannya, keputusasaannya; tapi sejatinya dia tidak terkejut.

Begitu banyak kejahatan dan pembunuhan terjadi di seluruh dunia, semuanya didorong oleh kebencian terhadap ras atau agama orang lain.

Termasuk serangan terhadap masjid Kota Quebec, masjid Finsbury Park London, sinagog Pittsburgh dan sebuah gereja di Charleston, Carolina Selatan.

Waleed juga mengkritik politisi Australia yang mengatakan bahwa para korban layak mendapatkannya karena mereka adalah Muslim.

Tapi itu membuktikan maksudnya - mengapa kita masih terkejut ketika terorisme terjadi ketika kita berbicara dengan kekerasan setiap hari?

Sebagai seorang Muslim yang rajin pergi ke masjid untuk salat Jumat, dia tahu persis bagaimana perasaan para korban.

Baca Juga : Dianggap Terlalu Kejam, Teroris Brenton Tarrant Disebut Jadi Target Mati Anggota Gangster dalam Penjara

“Saya tahu betapa sunyi, betapa tenangnya, seberapa introspektif orang-orang itu sebelum mereka tiba-tiba ditembak mati, betapa terpisah dari dunia yang mereka rasakan. sampai dunia datang dan mencabik-cabik kehidupan mereka,” katanya.

“Dan aku tahu bahwa orang-orang yang melakukan ini tahu betul betapa tak berdayanya korban mereka pada saat itu.”

Di akhir pidatonya, dia menitipkan pesan untuk semua orang, tak pandang suku, agama, negara.

Baca Juga : Pria Indigo Sekaligus Youtuber Kondang Ini Beberkan Ciri-ciri Rumah Makan yang Pakai Penglaris

“Sekarang kita berkumpul. Sekarang kami mengerti bahwa ini bukan permainan; terorisme tidak memilihnya sebagai korban secara selektif.

“Kami adalah satu komunitas.

“Segala sesuatu yang kita katakan mencoba untuk memecah belah orang, menjelek-jelekkan kelompok tertentu ... Itu semua memiliki konsekuensi, bahkan jika kita bukan yang dengan jari kita pada pelatuk.”

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad