Suar.ID - Bulan Februari lalu, tepatnya tanggal 19, ada fenomena supermoon yang menarik perhatian.
Bagi yang ingin tapi belum sempat mengabadikan supermoon, jangan sedih karena bulan Maret 2019 akan ada peristiwa serupa.
Ternyata supermoon memang terjadi tiga kali pada 2019. Peristiwa supermoon atau lunar perigee ini terjadi pada 21 Januari, 19 Februari dan akan terjadi lagi pada 21 Maret 2019.
Yang menarik, ternyata di bulan Maret ini kita tidak hanya berkesempatan menyaksikan supermoon. Dilansir Suar.id dari Info Astronomy, akan ada banyak perstiwa langit yang terjadi pada Maret 2019.
Baca Juga : Ramalan Zodiak Hari Ini: Selasa 5 Maret 2019, Semua Mata Akan Tertuju pada Libra!
6 Maret 2019 :Fase Bulan Baru
Fase bulan baru yaitu ketika sudut konjungsi antara Matahari dan Bulan hampir 0 derajat sehingga sisi terang Bulan tidak teramati dari Bumi dan kita akan kesulitan melihat Bulan. Fase ini akan dicapai Bulan pukul 23.05 WIB
11 Maret 2019 : Konjungsi Bulan dengan Mars

:quality(100)/photo/2019/03/05/4099374279.jpg)
Konjugsi Bulan dan Mars
Saat Matahari mulai terbenam, langsung perhatikan sisi barat langit. Pada saat itu kita akan melihat Mars, Si Planet Merah.
Dari Bumi, kita akan melihat Bulan dan Mars yang mulai dapat diamati pukul 18.20 waktu setempat di daerahmu.
14 Maret 2019 : Fase Bulan Perbani Awal
Perbani awal
Fase perbani awal adalah fase saat Bulan tampak separuh. Fase ini terjadi ketika posisi Bulan sudah mencapai 90 derajat dari posisi Matahari.
Fase ini akan terjadi pukul 17.28 WIB walaupun sebenarnya kita sudah bisa mengamati Bulan sejak tengah hari.
Baca Juga : Joshua Beckford, Bocah Penyandang Autisme yang Jadi Mahasiswa Universitas Oxford di Usia 6 Tahun
21 Maret 2019 : Ekuinoks Maret
Ekuinoks
Ekuinoks ini terjadi saat poros putaran Bumi miring pada sudut 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari.
Akibatnya, kutub utara atau kutub selatan Bumi lebih condong ke arah Matahari dan peristiwa ekuinoks inilah yang memunculkan musim di Bumi.
Ekuinoks Maret menandai hari pertama musim semi bagi yang tinggal di belahan Bumi utara dan hari pertama musim gugur di belahan Bumi selatan.
Sedangkan bagian ekuator akan mengalami musim kemarau.
21 Maret 2019 : Fase Bulan Purnama
Ini akan menjadi supermoon terakhir di 2019, walaupun tidak sebesar supermoon bulan Februari, supermoon bulan Maret masih membuat Bulan berada di jarak terdekat dari Bumi sekitar 360.000 km.
27 Maret 2019 : Konjungsi Bulan dengan Jupiter
Keempat Bup;an Jupiter
Kamu bisa siapkan teleskop atau pergi ke planetarium untuk melihat Jupiter lengkap dengan 4 Bulan terbesarnya, Ganimede, Europa, Kalisto, dan Io.
Sedangkan jika diamati dengan mata telanjang, Jupiter hanya akan terlihat sebagai bintang kuning terang saja.
Di Indonesia, peritiwa ini akan lebih menonjol pada dini hari walaupun mereka sudah terbit pada hari sebelumnya pada 23.29 kemudian akan mencapai titik tertinggi langit pada 05.09 waktu setempat.
28 Maret 2019 : Fase Perbani Akhir
Fase perbani akhir
Seperti perbani awal, tapi kali ini wilayah yang disinari matahari adalah wilayah yang pada perbani awal sedang mengalami malam hari.
Bulan memasuki waktu perbani akhir pada 11.11 WIB namun kita baru bisa melihat Bulan pada tengah malam karena pada saat itulah ia baru terbit.
30 Maret 2019 : Konjungsi Mars dengan Pleiades
Gugus Pleiades
Kalau peristiwa bulan dan planet terlihat bersama sudah sering, kali ini kita bisa melihat planet dan gugus bintang.
Baca Juga : Presiden Jokowi: Dangdut dan Keroncong Lebih Lebih Bagus Dibanding K-pop
Pada tanggal ini, di langit barat kita bisa melihat Mars dengan gugus bintang Pleiades yang merupakan gugus terekat dan paling terang yang bisa diamati dari Bumi.
Waktu terbaik untuk menyaksikan peristiwa ini pukul 19.00 dan bisa diamati hingga 20.30 waktu setempat.