Ini Alasan Ketua Hanura Oesman Sapta Odang Beri Cincin Langka Berbatu Merah Delima pada Ahok: 'Biar Sejuk'

Sabtu, 26 Januari 2019 | 14:32
Youtube: Panggil Saya BTP

Ahok

Suar.ID - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) berkunjung ke kediaman Oesman Sapta Odang (OSO), Ketua Umum Partai Hanura.

Dalam vlog pertama Ahok, Ahok terlihat memamerkan sebuah cincin berbatu warna merah pada anak sulungnya, Nicholas Sean.

Itu adalah hari pertama Ahok bebas setelah dipenjara selama hampir dua tahun di Mako Brimob.

"Ini cincin, cincin ajaib lo ini!," kata Ahok pada Sean.

Baca Juga : Suami Wanita yang Ditemukan Tewas di Kamar Hotel di Pamekasan Bersama Seorang Pria, Ceritakan Perselingkuhan Istrinya

Youtube: Panggil Saya BTP

Ahok dan cincin ajaibnya

Ahok lalu meminta anaknya itu menuang sedikit air pada Sean dan mengoleskan air ke atas batu cincin berwarna merah itu.

"Nih, see, you see?" kata Ahok sambil menekan batu cincin yang tiba-tiba saja menyala.

"Ah, pakai baterai," sahut Sean

Ahok pun bilang kalau itu memang bisa menyala jika terkena air dan menyuruh Sean mencoba melakukannya juga.

Youtube: Panggil Saya BTP

Ternyata benar, Sean mengoleskan air ke atas batu cincin itu dan cincinnya menyala.

Baca Juga : Kemesraan Ahok dengan Puput Nastiti, Sudah Saling Panggil dengan Sebutan Suami-Istri dan Pakai Baju Senada

"Ih kok bisa? Dari mana ini?" tanya Sean.

Ahok lantas bercerita kalau cincin itu sebenarnya milik Oesman Sapta Odang (OSO), Ketua Umum Partai Hanura.

"Dia cuma kasih pinjam ini. Kalau sudah keluar dari penjara disuruh balikin ke dia," ucap Ahok pada Sean.

Ahok pun tak menunggu lama, hari itu juga, Kamis (24/1/2019), Ahok datang ke rumah OSO bersama sosok wanita cantik yang selama ini dikabarkan akan segera ia nikahi, Puput Nastiti Devi.

Baca Juga : Kesal, Kevin Sanjaya Jawab 'Hater' yang Menghujat Ekspresi The Minions Saat Mengalahkan Pasangan Fajar-Rian

Hal ini diketahui dari sebuah video yang diunggah di kanal resmi Oesman Sapta Odang (OSO) di OSOTV.

Maksud kedatangan BTP ke rumah OSO adalah untuk mengembalikan cincin berbatu Merah Delima yang dulu dipinjamkan OSO saat menjenguk BTP di penjara.

Youtube OSO TV

cincin merah delima dicelupkan ke dalam air

Namun, OSO malah menolak cincin itu dan mengatakan kalau sebaiknya Ahok saja yang menyimpan cincin merah delima itu karena Ahok lebih pantas menurut OSO.

"Sekarang saya titipkan cincin itu selamanya, untuk kebahagiaan," kata OSO yang menolak saat BTP mau mengembalikan cincinnya.

"Ya biar bikin bahagia kalian berdualah, sekarang itu dijaga (cincinnya) berdua, kalau dulu jaga sendirian kan dia," kata OSO lagi.

Tak hanya itu, ada alasan lain kenapa OSO sengaja memberikan cincinnya untuk Ahok.

"Wah tapi mahal ini, enggak bisa beli," ucap Ahok pada OSO.

"Enggak beli. Kamu yang pantas simpan cincin ini, bukan saya. Saya sendiri enggak pantas simpan. Kalau ada yang nyindir, bisa sejuk, dia bisa bikin sejuk. Percaya omongan saya," kata OSO.

"Cincin ini bisa menyejukkan, efeknya menyejukkan," lanjut OSO.

"Dan enggak ada juga orang yang terus main kasar sama dia karena dia (Ahok) udah sejuk,"

"Saya enggak bisa kasih ke sembarang orang ini. Karena enggak bisa iya menurut orang lain, harus iya menurut saya," jelas OSO.

Cincin merah delima memang sangat langka dan harganya sangat mahal.

Youtube OSO TV

cincin ahok

Di Indonesia, cincin jenis ini dijual seharga Rp1 miliar sampai Rp3 miliar saat dulu sempat booming batu akik.

Di Indonesia batu merah delima dipercaya berasal dari biji buah delima yang membatu. Pendapat ini didasari pada temuan beberapa fosil biji delima yang membatu dan setelah digerinda berubah menjadi batu Merah Delima.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa batu merah delima mulai ada sejak zaman Nabi Sulaiman.

Batu Merah Delima adalah batu yang paling banyak diburu kolektor karena dipercaya dapat membuat pemakaianya berwibawa hingga bisa 'menggenggam dunia'.

Batu merah delima disebut juga batu rubi. Batu ini berwarna merah karena kandungan mineral korundum yang sangat besar.

Baca Juga : Sangar! Menteri Susi Pudjiastuti Masuk Daftar ‘Para Pemikir Dunia’ 2019 Versi Foreign Policy

Editor : Aulia Dian Permata

Baca Lainnya