Nekat Terapkan PSBB Jakarta Lagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Dikeroyok Menteri-menteri Jokowi, Lagi-lagi Urusannya Ekonomi

Jumat, 11 September 2020 | 12:59

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mantap terapkan PSSB lagi di Jakarta.

Mantap Terapkan Lagi PSBB Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Dikeroyok Menteri-menteri Jokowi, Lagi-lagi Urusannya Ekonomi

Suar.ID -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memperlakukan PSBB di Jakarta.

Tak pelak, keputusan ini membuat para menteri Presiden Jokowi senewen.

Seperti dilaporkan Kompas.com, keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan PSBB lagi pada 14 September 2020 mendapat respons dari tiga menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga: Bak Tamparan Keras, Menko Airlangga Hartarto tiba-tiba Salahkan Anies Baswedan usai Berlakukan PSBB Total di Jakarta karena Hal Ini

Para pembantu ekonomi Presiden Jokowi itu menilai, penerapan kembali PSBB bisa berdampak pada ekonomi yang saat ini sudah mulai bergeliat.

Setelah sebelumnya terpukul karena penerapan PSBB Jakarta pada Maret lalu.

Berikut tiga menteri ekonomi Jokowi yang menilai PSBB DKI Jakarta bisa berdampak negatif pada perekonomian nasional.

1. Airlangga Hartarto (Menko Ekonomi)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) karena tertekan oleh pengumuman PSBB DKI Jakarta.

Pada Kamis (10/9) pukul 10.36 WIB, IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin.

Baca Juga: Anies Baswedan kembali Perketat PSBB, Nikita Mirzani Protes hingga Berikan Sindiran untuk Sang Gubernur: Coba Salat Tahajud, Pak!

Padahal, menurut Airlangga, sebelumnya kinerja indeks saham sudah mulai bergerak ke arah positif.

"Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin," ujar Airlangga dalam video conference.

"Hari ini masih tidak pasti karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," jelas dia.

Di sisi lain, menurut Airlangga, keputusan Anies untuk menarik rem darurat sangat berpengaruh terhadap perekonomian.

Sebab, menurut dia, kinerja perekonomian tak hanya dipengaruhi oleh kondisi fundamental, tetapi juga kepercayaan masyarakat dan publik.

"Kita harus melihat gas dan rem ini. Kalau digas atau rem mendadak itu tentu harus kita jaga confident publik," ujar dia.

Baca Juga: Saking Jengkelnya Peringatan PSBB tak Diharaukan dalam Konser Acara Sunatan Anak, Bupati Bogor bakal bawa Raja Dangdut Ini ke Jalur Hukum karena Masih Nekat Menyanyi di Panggung, Rhoma Irama: Ada suatu Spontanitas

"Karena ekonomi tidak hanya fundamental, tapi juga sentimen, terutama untuk sektor capital market."

2. Agus Suparmanto (Mendag)

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto memperingatkan dampak PSBB DKI Jakarta.

Menurut dia, pemberlakuan PSBB bisa berpotensi mengganggu kelancaran distribusi barang, apalagi mengingat peran Jakarta dalam aliran distribusi nasional.

"KarenaPDB kita 50 persen konsumsi. Kalau distribusi ini tidak lancar, akan mengganggu PDB RI," ucap Agus dalam Rakornas Kadin.

Kalaupun harus ada PSBB, dia meminta Pemprov DKI Jakarta tidak menghalangi rantai pasok distribusi barang yang keluar masuk Jakarta.

Baca Juga: PSBB Tahap III akan segera Berakhir, namun Jumlah ODP dan PDP di Jakarta kian Meroket, Anies Baswedan: Ini akan Menjadi Penghabisan

"Dalam situasi PSBB ada hal-hal yang tidak boleh terhalangi, yaitu jalur distribusi," ungkapnya.

"Jalur distribusi ini di setiap PSBB perlu tetap berjalan agar supply chain tidak terganggu."

Dia berharap, dengan terjaganya rantai pasok dan kegiatan ekonomi dalam negeri, maka diharapkan bisa menekan kerugian imbas pelemahan ekonomi seiring diberlakukannya PSBB.

Khususnya, bagi para pekerja diharapkan tak membuat gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

"Ini masih bisa dilakukan dengan kerja sama semua pihak, sehingga bisa memudahkan akses-akses distribusi tersebut," kata Agus.

"Maka supply chain tidak terganggu, khususnya industri-industri, sehingga tidak menimbulkan PHK."

Baca Juga: Bukti PSBB di Jakarta Berjalan Efektif, Jumlah Korban Covid-19 yang di Jakarta Berkurang Sepekan Terakhir, Ini Datanya

3. Agus Gumiwang (Menperin)

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai pengetatan kembali PSBB.

Mantan Menteri Sosial tersebut mengatakan, kinerja industri manufaktur bakal kembali tertekan akibat keputusan tersebut.

Hal itu bakal kian parah bila wilayah lain juga menerapkan hal serupa.

"Kami melihat industri yang sedang menggeliat ini khawatir mendapat tekanan,"ujar Agus dalam video conference.

"Tapi yang perlu disampaikan bahwa pemerintah menilai kesehatan masyarakat suatu hal yang tidak bisa ditawar."

Baca Juga: Miris, Total Denda Belasan Ribu Pelanggar PSBB di Jakarta Mencapai Rp 600 Juta: Jangan Sampai Seolah Satpol PP Mengejar Penerimaan dari Denda

Agus memaparkan, industri manufaktur merupakan penyumbang terbesar perekonomian Indonesia.

Tertekannya kinerja industri manufaktur bakal berpengaruh besar terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan.

Sumbangan industri manufaktur terhadap perekonomian sebesar 19,87 persen.

Pada kuartal II-2020, industri manufaktur mengalami kontraksi hingga -5,37 persen.

Agus menilai, industri manufaktur telah cukup menggeliat pada periode Agustus 2020.

Selain memengaruhi kinerja industri manufaktur, Agus menilai pengetatan PSBB juga bakal memengaruhi agenda pemerintah untuk melakukan substitusi impor.

Kementerian Perindustrian sendiri menargetkan pada tahun 2022 Indonesia bisa melakukan substitusi impor hingga 35 persen.

"Banyak yang bilang terlalu ambisius, tapi kita jalan terus dengan program ini, dengan catatan kalau PSBB kembali diketatkan," ujar dia.

"Bukan hanya di Jakarta, tapi daerah lain, ini akan pengaruhi program substitusi impor."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kala 3 Menteri Ekonomi Jokowi Singgung Anies soal PSBB Jakarta"

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad