Sering Digunakan Sebagai Pembungkus Nasi, Tak Disangka Kalau Kertas Coklat ini Bisa Sebabkan Bahaya ini Bagi Tubuh, Salah Satunya Mandul!

Selasa, 08 September 2020 | 11:00
tribunnews.com

Sering Digunakan Sebagai Pembungkus Nasi, Tak Disangka Kalau Kertas Coklat ini Bisa Sebabkan Bahaya ini Bagi Tubuh, Salah Satunya Mandul!

Suar.ID -Tiap kali kita membeli makanan, tak jarang kita menemui pembungkus yang satu ini.

Apa lagi kalau bukan kertas berwarna coklat yang dilapisi plastik transparan

Kertas yang satu ini memanglah lumrah digunakan uuk pembungkus makanan.

Namun, pakar toksikologi kimia mengatakan bahwa kertas berwarna cokelat tersebut ternyata mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Siapa Sangka Hanya dengan Minum Air Rebusan Daun Kemangi Anda Tak Perlu Lagi Dokter, Bisa Jadi Obat Alami Penyakit Mematikan ini!

Dilansir Grid.ID dari Tribun Pontianak, kertas nasi mengandung bisphenol A atau BPA, yang memiliki bahaya tersendiri bagi kesehatan tubuh.

Diketahui BPA sendiri sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah atau pembungkus makanan bukan hanya dari plastik, tetapi juga kertas.

Terkait bahaya penggunaan kertas nasi ini juga sempat dipaparkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di website resminya.

Di mana Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.

Baca Juga: Masih Sayang Nyawa, Jangan Lagi Makan Nasi Sisa Kemarin, Ternyata ini Bisa Sebabkan Dampak Berbahaya ini Pada Tubuh!

Sebab menurut penelitiannya kertas nasi untuk membungkus makanan seperti untuk nasi goreng, nasi bungkus, atau martabak yang berwarna cokelat itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Berbicara tentang kemasan makanan berbahan dasar kertas yang paling lazim digunakan di Indonesia, ternyata masih banyak yang belum layak untuk dijadikan sebagai kemasan makanan primer.

Sajiansedap.grid.id/ginkgobilobahelp.info
Sajiansedap.grid.id/ginkgobilobahelp.info

Kertas Nasi Cokelat Ini Ternyata Berbahaya, Begini Penjelasan Ilmiahnya!

"Masih banyak ditemukan penggunaan kertas koran, kertas bekas cetakan, atau kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, dan kotak martabak," ungkap Lisman.

Hasil riset yang dilakukan LIPI menunjukan jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas nasi yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram.

Baca Juga: Sudah Keseringan Dibelikan Mainan Mahal nan Canggih, Ardi Bakrie Kaget dengan Reaksi Anak-anaknya saat Iseng Belikan Mainan Jadul yang Murah: Ternyata...

Sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram, itu artinya ada sebanyak 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.

"Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, ini melebihi batas yang ditentukan," ujar Lisman lagi.

Lebih lanjut, Lisman mengatakan bahwa zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.

Hal ini senada dengan pernyataan dari ilmuwan riset di New York State Department of Health, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., yang mengatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi.

Baca Juga: Rencana Pernikahan Aurel belum juga Direstui oleh Keluarga Halilintar, Ashanty Ngotot Pesan Hal Ini untuk Atta Demi Memperlancar Situasi saat Bertemu Keluarga Besan

Di mana bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.

Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.

"Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya," tutur Dr rer nat (doktor ilmu sains) Budiawan.

Ia juga menjelaskan, efek yang dirasakan tubuh ketika terpapar senyawa-senyawa tersebut memang tidak langsung.

Baca Juga: Kerap Dibandingkan dengan Sosok Pemain Sinetron ini Tiap Kali Bahas Rizki Billar, Lesty Kejora Langsung Emosi, Rossa: Ada Suara-suara Kecemburuan Nih...

Butuh waktu 5-20 tahun sampai tubuh merasakan efek dari pembungkus berwarna cokelat tersebut jika dipakai rutin.

"Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia)," jelasnya.

Lebih lanjut, ternyata kertas yang digunakan untuk membungkus burger, nasi, sandwich, serta kentang, begitu juga dengan kotak ayam goreng dan kardus pizza, dinilai peneliti mengandung bahan kimia sintetik terkait dengan masalah kesehatan serius bila larut ke dalam makanan.

Hal tersebut menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters.

Baca Juga: Seakan tak bisa Lepas, Gugatan Cerai Dipo Latief kini Ditolak MA, Begini Nasib Buah Hatinya dengan Nikita Mirzani

Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, peneliti studi ini mengumpulkan sekitar 400 sampel dari kertas dan karton produk dari 27 rantai makanan cepat saji di Amerika Serikat dan menemukan bahwa 46 persen dari kertas dan kotak makanan cepat saji, 20 persen dari sampel karton pembungkus, dan 16 persen dari wadah minuman non-kertas, diuji positif mengandung sekelompok zat kimia yang disebut per- and polyfluoroalkyls (PFASs).

Umumnya kandungan zat kimia ini digunakan dalam kemasan makanan untuk menghalau lemak dan minyak.

PFASs telah dikaitkan dengan jenis kanker tertentu, masalah perkembangan dan reproduksi, sistem kekebalan tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca Juga: Baru Juga Berusia 22 Tahun Sudah Jadi Janda Beranak Satu, Artis FTV ini Pun Ungkapkan Sakitnya Dipecut Sapu Oleh Mantan Suaminya: Dahi Anak Gue Kena, Bayangin!

Cara terbaik untuk menghindari kemungkinan bahaya ialah segera menghabiskan makanan cepat saji atau menyimpan makanan cepat saji dalam wadah aman.

Semakin sebentar makanan berada dalam bungkusnya, maka semakin sedikit bahan kimia yang kemungkinan akan bercampur dengan makanan.

Baca Juga: Dinilai Tak Akur, Ayu Ting Ting Akhirnya Bongkar Sikapnya dan Nagita Slavina Setiap Kali Bertemu di Belakang Panggung: Saya Nggak Perlu Buktiin Apa-Apa

(Devi Agustiana)

Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul"Nggak Nyangka, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi yang Biasa Kita Gunakan Diam-diam Bisa Menyebabkan Mandul sampai Kanker, Waspada!".

Tag

Editor : Aditya Eriza Fahmi