Siswi SMP Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun Jalani Pemeriksaan, Tim Dokter Mengaku Kesulitan Baca Ekpresi Wajah Pelaku Akhirnya Gunakan Metode Menggambar Untuk Periksa Kejiwaannya

Jumat, 13 Maret 2020 | 13:45
Kolase: TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI dan TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA

Siswi SMP Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun Jalani Pemeriksaan, Tim Dokter Mengaku Kesulitan Baca Ekpresi Wajah Pelaku Akhirnya Gunakan Metode Menggambar Untuk Periksa Kejiwaannya

Suar.ID -Sejak Senin (9/3) NF pelaku pembunuhan berusia 5 tahun di Jakarta Pusat ini diperiksa kejiwaannya.

Permeriksaan tersebut dilakukan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Henny Riana, Kepala tim pemeriksaan jiwa forensik RS Polri Kermarat Jati menyampaikan kalau pihaknya masih belum bisa menyimpulkan pemeriksaan dari NF.

Ini dikarenakan siswi SMP tersebut masih menjalani pemeriksaan kejiwaan selama 14 hari.

Baca Juga: 3 Kali Mimpi Saksikan Ka'bah Saat Di Penjara, Artis yang 14 TahunDibui Lantaran Bunuh Pacarnya Ini Putuskan jadi Mualaf

Dilansir Tribunnews.com, pihaknya juga mencoba untuk membuat NF dalam kondisi nyaman selama menjalani pemeriksaan.

Sehingga karena hal tersebut, tim dokter tak bisa mencecar pelaku dengan berbagai pertanyaan.

"Ini hari keempat jadi masih mengumpulkan data-data yang ada."

"Kami mengumpulkan data-data dalam empat hari dengan seorang remaja itu butuh waktu."

Baca Juga: Seorang Pria Ngamuk-ngamuk Tak Terima Diberhentikan Motornya oleh Polisi hingga Akhirnya Tewas Ditembak, Ternyata Tidak Ditilang Tapi...

"Kami tak bisa bertanya sepanjang hari dan harus menjaga agar dia nyaman," ujar Henny, dikutip dariTribun Jakarta,Jumat (13/3/2020).

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020).

Henny juga mengaku kalau pihaknya ini kesulitan membaca ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh NF selama pemeriksaan ini.

Pihaknya kemudian mencari cara lain, yaitu dengan menggunakan metode menggambar.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Maia Estianty Datangi Rumah Ahmad Dhani Pasca Reuni di Panggung Indonesian Idol, Keberadaan Mulan Jameela jadi Sorotan

Nantinya hasil gambar NF ini dievalusai oleh tim dokter.

"Untuk media gambar kami juga melakukan pemeriksaan dengan menggambar."

"Kami berikan pensil yang bagus agar gambarnya semakin bagus."

"Ini bagian dari evaluasi penilaian, karena kan kalau dari ekspresi kadang-kadang susah."

Baca Juga: Senewen karena Dapur Anda Bau Banget? Ahli Ini Buka-bukaan Soal Cara Jitu Mengatasinya, Nomor 5 Jangan Sampai Kelupaan Ya...

"Jadi dengan menggambar, bisa melihat 'oh ya dalam gambar saya itu begini," ungkap Henny.

Dalam metode menggambar ini, nantinya pelaku diminta untuk menjelaskan hasil karyanya itu.

"Itu nanti akan diceritakan kembali, dan itu mendapat data-data psikologi dari gambar dan tulisan itu," jelasnya.

Tribunnews.com/ Theresia Felisiani
Tribunnews.com/ Theresia Felisiani

Ruang isolasi poli kesehatan jiwa psikiatri RS Polri Kramat Jati tempat NF.

Baca Juga: Anaknya Sukses Merajai Dunia Hiburan Tanah Air, Penampilan Ibunda Inul Daratista Jadi Sorotan: Dandan Dari Pagi Saking Pengen Foto Sama Raffi-Gigi

Ada Peluang Sembuh

Jika nanti hasil dari pemeriksaan dinyatakan mengidap gangguan jiwa, NF disebut masih memiliki peluang untuk sembuh.

Hal ini disampaikan olehKepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat, Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti.

Ia menyebutkan kalau tersangka masih bisa kembali menjadi anak-anak yang normal.

Namun kesembuhan NF ini bisa terwujud jika pelaku mendapaykan penanganan dari medis.

Baca Juga: Ternyata Saat Ini Betrand Peto Bukanlah Anak Angkat Ruben Onsu, Terungkap Fakta Mengejutkan di Baliknya!

Tapi jika NF sendiri tak ada keinginan untuk sembuh maka harapan tersebut juga tak akan terjadi.

"Bisa sembuh, harus didampingi (penanganan medis) terus."

"Semua orang sakit 'kan bisa sembuh, kecuali dia enggak mau sembuh," ujar Hastry di RS Polri Kramat Jati, Kamis (12/3/2020), dikutip dariTribun Jakarta.

TribunJakarta/Bima Putra
TribunJakarta/Bima Putra

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti saat memberi keterangan di Jakarta Timur, Rabu (11/3/2020)

Menurut Hastry, tujuan dari ilmu psikiatri jiwa forensik satu diantaranya yaitu kesembuhan dari pasien itu sendiri.

Baca Juga: Blak-blakan Kehidupan Ranjangnya, Terungkap Alasan Raffi Ahmad Jarang 'Sentuh' Nagita Slavina di Rumah: Yang Penting Chemistry Dulu

"Banyak contoh kasusnya, orang yang sudah dipulangkan dari rumah sakit Jiwa kan karena dianggap sudah sembuh," ungkapnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan kalau ilmu psikiatri jiwa forensik dengan kriminologi itu berbeda, meski keduanya sama-sama dilibatkan penyidik untuk mengungkapkan sebuah kasus.

Hastry juga menuturkan kalau kriminologi tak hanya ranah kesembuhan pelaku kriminal.

"Kalau psikiatri forensik dia ngasih obat, karena dia dokter."

"Ketika sudah tahu gangguan jiwa dikasih obat," imbuh Hastry.

Baca Juga: Kerja di Tempat Karaoke, Jennifer Dunn Dapat Bayaran Kecil Banget Tiap Bulan, Tapi Ngaku Dapat Fasilitas Super Mewah Ini dari Si Bos

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Sumber : Tribunnews.com, Tribun Jakarta

Baca Lainnya