Follow Us

AI Canggih di China Dimatikan karena Terlalu Ahli Tangkap Koruptor

Adrie P. Saputra - Jumat, 08 Februari 2019 | 11:14
Sebuah tayangan CCTV menggunakan teknologi pengenalan wajah di China.
Washington Post

Sebuah tayangan CCTV menggunakan teknologi pengenalan wajah di China.

Suar.ID - Menjadi terlalu ahli dalam menangkap koruptor membuat nasib kecerdasan buatan yang disebut Zero Trust tak berakhir baik.

Mesin yang sudah menggali big data sejak 2012 tersebut akhirnya dimatikan oleh para pegawai negeri lokal di China.

Padahal sejak awal kemunculannya, Zero Trust telah berhasil mengungkap 8.721 pegawai negeri China yang terlibat dalam penggelapan uang, penggunaan kekuasaan sewenang-wenang, penyalahgunaan uang rakyat, dan nepotisme.

Beberapa dari pegawai negeri tersebut akhirnya dipenjara, walaupun sebagian besar masih tetap diperbolehkan bekerja setelah menerima peringatan atau hukuman ringan.

Baca Juga : Inilah Penjara Khusus Koruptor di China, Fasilitas Lengkap tapi Narapidana Justru Merasa Sangat Tertekan

Meski demikian, beberapa pemerintah lokal China, seperti daerah Mayang, kota Huaihua dan daerah Li di Hunan, tampaknya merasa terganggu dengan keberadaan Zero Trust dan memutuskan untuk memberhentikan mesin tersebut.

Seorang peneliti yang enggan disebutkan namanya berkata kepada South China Morning Post (SCMP) bahwa salah satu alasan pemerintah lokal untuk mematikan Zero Trust adalah karena mereka “merasa tidak nyaman dengan adanya teknologi baru”.

Cara kerja Zero Trust

Zero Trust yang dikembangkan dan dijalankan oleh Chinese Academy of Sciences dan institusi kontrol internal Partai Komunis China sangat efektif dalam memonitor, mengevaluasi dan melakukan campur tangan terhadap kehidupan kerja dan personal para pegawai negeri.

Pasalnya, sistem ini bisa mengakses lebih dari 150 database rahasia yang disimpan oleh pemerintah sentral dan lokal, termasuk data-data bank, properti dan konstruksi.

Bila perlu, Zero Trust bisa melihat data satelit untuk menginvestigasi apakah dana publik benar-benar digunakan untuk membangun jalan seperti klaim pemerintah lokal.

Source : Kompas.com

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya

Latest