Suar.ID – Ridvan Ayhan hanya dapat memandangi Trigis dari kejauhan dengan alis berkerut.
Sungai yang menopang kota tempat keluarganya tinggal selama beberapa generasi itu akan segera menghancurkannya.
"Cucu-cucu saya tidak akan melihat di mana saya dibesarkan, di mana saya tinggal. Mereka akan bertanya kepada saya, 'Kakek, dari mana kakek berasal? Di mana kakek tinggal?' Apa yang akan saya lakukan? Menunjukkan pada mereka danau?" tanya Ayhan seperti dikutip dari di AFP (8/1/2019).
Kota kecil Hasankeyf, di tenggara Turki yang mayoritas ditinggali orang Kurdi telah dihuni selama 12.000 tahun, akan lenyap dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga : Deddy Corbuzier Sebut Kalau Prostitusi Artis Bukan Hanya Selebriti Wanita, Tapi Pria juga Banyak!
Sebuah danau buatan, bagian dari proyek bendungan PLTA Ilisu, akan melenyapkannya.
Bendungan tersebut akan menjadi terbesar kedua di Turki, dibangun di hilir Sungai Tigris.
Ilisu adalah elemen sentral dari Proyek Anatolia Tenggara (GAP), sebuah rencana pengembangan lahan untuk meningkatkan ekonomi wilayah yang lama diabaikan, melalui energi hidroelektrik dan irigasi.
Dihadapkan pada ancaman banjir besar di kota mereka dan seratus daerah lainnya, 3.000 penduduk Hasankeyf harus mengorbankan tempat tinggalnya.
Penduduk Hasankeyf terpecah suaranya menjadi pro dan kontra.
Sementara beberapa marah pada pengorbanan yang harus dikenakan pada mereka, yang lain tidak sabar untuk manfaat ekonomi yang dijanjikan oleh Ankara.