Ayhan termasuk dalam kelompok yang kontra.
Ia mendedikasikan seluruh waktu dan energinya untuk berjuang melawan bendungan sebagai bagian dari kelompok "Keep Hasankeyf Alive", yang bersama menyuarakan penolakan.
Di Hasankeyf, ada warisan sejarah luar biasa dari kerajaan Asyur, Romawi, hingga Dinasti Seljuk. Hal ini menjadi daya tarik wisata utama di sana.
Baca Juga : Dobrak Standar Kecantikan Korea Selatan, Model Bertubuh Besar Ini Tampil Menawan dan Tetap Terlihat Menarik
"Ada sejarah seperti itu di sini," kata Ayhan.
"Setiap kali kamu menggali, kamu menemukan sesuatu dari peradaban yang berbeda. Menghancurkan Hasankeyf berarti melakukan kejahatan besar," tambah Ayhan.
Namun pemerintah Turki menolak kritik tersebut, dengan alasan bahwa segala sesuatu telah dilakukan untuk menyelamatkan situs sejarah.
Di antaranya para pekerja baru-baru ini memindahkan sisa-sisa masjid Ayyubid abad ke-14, mengangkutnya tiga kilometer (1,8 mil) ke sebuah situs yang akan menjadi "taman budaya".
Operasi relokasi semacam itu telah mengubah Hasankeyf menjadi situs konstruksi.
Warga pun memgeluh karena mulai sepinya turis yang datang berkunjung.
Tetapi berbeda dengan Ahmet Akdeniz salah satu warga yang lebih memilih untuk melihat ke masa depan.