Suar.ID - Tsunami yang terjadi di Banten dan pesisir Lampung pada Sabtu (22/12/2018) membuat masyarakat makin waspada terhadap aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau.
Tsunami itu disinyalur muncul karena adanya longsor di dinding Anak Krakatau akibat erupsi dan letusan kecil yang terjadi terus menerus.
Gunung Anak Krakatau, menurut Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo merupakan gunung paling aktif yang erupsi hampir setiap hari sejak Juni 2018.
Gunung Anak Krakatau ini punya sejarah pembentukan yang cukup unik karena lahir dari sang 'ibu' yang meletus lebih dulu.
Letusan 'sang ibu', Gunung Krakatau pada tahun 1883 silam menjadi salah satu sejarah yang akan terus diingat oleh dunia.
Gunung Krakatau dengan letusannya tahun 1883 mampu menyebabkan tsunami setingga 5 - 35 meter dan tsunami itu mencapai jarak 800 kilometer.
Lebih dari 36 ribu orang tewas akibat hantaman tsunami tahun 1883 itu.

Erupsi Gunung Anak Krakatau yang ditangkap kamera awak Susi Air.
Letusan Krakatau tahun 1883 adalah salah satu letusan terhebat di dunia yang terdengar hingga ke Singapura, Australia, Filipina dan Jepang.
Baca Juga : Buruan Ditukar! Hari Ini Batas Terakhir Tukar Uang Kertas Rupiah Keluaran 1998 dan 1999, Jangan Sampai Rugi!