Ilmuwan sempat mengira si Krakatau akhirnya tidur panjang, hilang dan tak terlihat lagi aktivitas vulkaniknya.
Ternyata mereka salah. Tahun 1928, dilaporkan telah terjadi erupsi gunung bawah laut di lokasi Krakatau yang tidur lelap.
Dari kawah di salah satu sudut yang tersisa dari Krakatau, tumbuh 'bayi' yang kini dikenal sebagai Gunung Anak Krakatau.
Awalnya hanya terlihat seperti tumpukan sisa material letusan yang membetuk pulau kecil.
Lambat laun, Gunung Anak Krakatau terus tumbuh dengan ratusan erupsi yang ia lakukan.
Tumbuh dan membesar, gunung Anak Krakatau sempat menjulang hingga 338 meter di atas permukaan laut.
Namun setelah letusan pada Jumat (28/12/2018), Anak Krakatau menyusut hingga kini menjadi hanya 110 meter di atas permukaan laut.
Walau punya sejarah kelahiran yang sama dengan Gunung Krakatau, Gunung Anak Krakatau masih belum berpotensi menghasilkan letusan dahsyat seperti 1883.
Baca Juga : Awas! Jangan Beli Mobil Warna Ini, Kalau Sudah Bekas Nanti Susah Laku Saat Dijual Lagi