Follow Us

Hilang Setelah Masuk Hutan dan Diisukan Dibawa Kaum Bunian, Yuli Tak Kunjung Ditemukan di Hari ke-7

Suar.id - Sabtu, 22 Desember 2018 | 11:48
Ilustrasi hutan
Pixabay

Ilustrasi hutan

Suar.ID – Setelah seminggu hilang, pencarian Yuli (38), warga Desa Pengambil, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) tak juga ditemukan.

Yuli tidak kunjung pulang setelah masuk ke dalam hutan yang ada di Desa Pengambil sejak pukul 14.00 WIB, Minggu (16/12/2018) siang.

Tidak diketahui pasti tujuan Yuli masuk ke dalam hutan.

Proses pencariannya akhirnya dihentikan pada Sabtu (22/12/2018).

Baca Juga : Gegara Komentari Kematian Orang Secara Tak Pantas, Karyawan Dealer Honda Dipecat dari Pekerjaanya

Pencarian dihentikan setelah tidak ada tanda-tanda keberadaannya.

"Hari ini resmi pencarian dihentikan, hal ini juga disetujui dan diiklaskan piham keluarga korban," kata Kepala Siop dan Siaga BNPP kelas A Tanjungpinang Eko Supriyanto, Sabtu (22/12/2018).

Eko mengaku pencarian sudah dilakukan secara maksimal sejak dihari pertama hingga hari ketujuh, bahkan luas pencarian juga sudah diperluas hingga menyusuri hulu sungai di Hutan Lingga.

Namun, yang bersangkutan juga tidak kunjung ditemukan. Begitu juga tanda-tanda lainnya yang berhubungan dengan korban juga tidak ditemukan.

Baca Juga : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Jadi Terdakwa Kasus Narkoba Reza Bukan Digugat Cerai Istrinya

"Tim yang melakukan pencarian yang terdiri Tim Pos SAR Lingga, TNI Polri serta masyarakat sampai mendirikan tenda posko didalam hutan untuk memaksimalkan pencarian, namun hasilnya tetap nihil," jelasnya.

Tim Pos SAR Lingga bersama masyarakat melakukan pencarian Yuli (38), warga Desa Pengambil Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) yang dilaporkan hilang oleh Kepala Desanya Malisi.
(DOK BNPP KELAS I TANJUNGPINANG)

Tim Pos SAR Lingga bersama masyarakat melakukan pencarian Yuli (38), warga Desa Pengambil Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri) yang dilaporkan hilang oleh Kepala Desanya Malisi.

Halaman Selanjutnya

Isu diambil bunian
1 2

Source : kompas

Editor : Masrurroh Ummu Kulsum

Baca Lainnya

Latest