Dia dilarang membawa ponsel, tidak boleh memanfaatkan koneksi keluarga, dan tidak diberi tempat tinggal untuk menetap.
Savji memang sengaja memperlakukan anaknya seperti itu.
Tujuannya, supaya si anak bisa merasakan secara langsung penderitaan dan kesakitan orang miskin.
Sehingga nantinya, sang anak akan lebih menghargai sesama manusia ketimbang uang.
Seperti dilansir dari India Today, Hitarth harus berjuang dari nol.
Baca Juga : Kisah Garuda Indonesia GA421 Bertaruh Nyawa saat Mendarat Darurat di Sungai Bengawan Solo
Dan si anak miliarder tersebut tidak ada bedanya dengan pengemis di Hyderabad.
"Saya adalah lulusan AS, memiliki lisensi pilot serta pemegang sertifikat GIA Diamond Grading, namun tidak ada yang membantu saya di Hyderabad. Setelah sampai sini, saya mulai mencari pekerjaan karena saya hampir tidak punya uang," ungkap Hitarth.
“Saya tidak tahu kota, budaya, dan bahasanya. Saya takut, tapi yakin. Dengan uang di dompet dan tak ada telepon, saya tiba di Hyderabad dan mulai hidup baru."
Pertama-tama yang dilakukan Hitarth adalah mencari tempat tinggal.
Dia berhasil mendapatkan tempat kost atau lebih tepatnya rumah singgah murah yang sewanya hanya 100 rupe atau sekitar Rp21 ribu/bulan.