Meski bekerja kuli bangunan, Rafdi menyebut ayahnya tidak pernah marah atau melarangnya.
Justru sang ayah terus memotivasinya agar terus bekerja.
"Sebe sering ke tempat saya kerja, biasanya di hari libur kerja.
Kalau tidak datang, biasanya telepon menanyakan apakah hari ini kerja atau tidak," ujar dia.
Dari pekerjaannya ini, Rafdi mengaku tidak bisa mengkalkulasi besaran upah yang ia dapatkan, karena hal itu berdasarkan besaran proyek atau bangunan.
"Kalau misalkan pekerjaan bangunan sudah selesai dan belum ada pekerjaan baru, saya isi dengan ikut perahu pergi mancing.
Kadang berhari-hari baru pulang," kata Rafdi.
"Untuk lanjut sekolah sepertinya tidak mungkin. Saya ingin mengikuti jejak ayah yang memulai pekerjaan dari bawah, kemudian menjadi politisi, anggota DPRD hingga Wakil Wali Kota," kata Rafdi.
Baca Juga: Deretan Kebohongan Mario Dandy, Sempat Dihampiri Sekuriti hingga Isi Voice Note