Suar.ID - Ketika transportasi umum lainnya semakin hari bertambah mahal, tarif KRL yang mampu mengangkut ratusan penumpang setiap harinya ini justru kian murah.
Tarif terendah KRL Commuter Line saat ini Rp 3.000 dan tertinggi Rp 13.000 dengan total 105 stasiun dalam jangkauan 543,4 kilometer.
Bandingkan dengan MRT Jakarta, tarif terendahnya Rp 3.000 dan tertinggi Rp 14.000 dengan total 13 stasiun dalam jangkauan 15,7 kilometer.
Selanjutnya, LRT Jakarta yang beroperasi sejak 1 Desember 2019, menawarkan tarif terendah dan tertinggi sebesar Rp 5.000.
Namun, LRT hanya menyediakan 6 stasiun dengan jangkauan 5,8 kilometer.
Adapun Bus Transjakarta, tarifnya terendah dan tertinggi Rp 3.500 untuk lebih dari 250 halte dalam jangkauan 230,9 kilometer.
Melansir Kompas.com, Direktur Operasi dan Pemasaran PT KCI Wawan Ariyanti mengatakan tarif KRL Commuter Jabodetabek hingga saat ini masih menjadi yang termurah dibandingkan MRT, LRT, dan Transjakarta.
Seiring dengan terus bertambahnya gerbong,tarif KRL pun semakin murah.
Hal itu dikarenakan adanya dana public service obligation (PSO) atau subsidi dari pemerintah untuk penumpang.
Subsidi penumpang ini diberikan sejak 1 Juli 2013 dengan memberlakukan tarif progresif.
Dengan tarif progresif tersebut, berlaku sistem baru, 25 kilometer pertama tarifnya yaitu sebesar Rp 3.000 dan ditambah Rp 1.000 untuk setiap 10 kilometer berikutnya.
Sejak tahun 2016 hingga saat ini KRL Commuter Line Jabodetabek juga belum pernah mengalami kenaikan tarif.
Dengan berbagai peningkatan layanan yang ada, tarif KRL ini termasuk yang paling murah dibandingkan dengan moda transportasi massal lainnya.
Baca Juga: Gampang Banget! Simak Cara Naik KRL 2023 Terbaru Bagi Para Pemula