Suar.ID - Kisah Tiko merawat Ibu Eny di rumah terbengkalai tanpa listrik dan air masih menjadi sorotan.
Setelah kisah mereka viral, pihak keluarga mendiang Herman Moedji Susanto sempat menuding jika Tiko bukan anak kandung.
Kini, kerabat Ibu Eny, Sumaryono muncul dengan memberi pengakuan berbeda.
Sumaryono membantah tudingan jika Tiko bukan anak kandung Ibu Eny dan Herman Moedji Susanto.
Ia juga mengungkap fakta dibalik kisah pernikahan Ibu Eny dan mantan suaminya itu.
Sumaryono menceritakan bahwa dirinya termasuk salah satu saksi terkait pernikahan Ibu Eny dan mantan suaminya yang menikah pada tahun 1996.
"Dulu waktu Ibu Eny menikah saya juga ikut mengantarkan pada tahun kira-kira tahun 1996 atau 1997," terangnya.
Tak hanya itu, kerabat juga mengatakan bahwa pernikahan Ibu Eny dan mendiang ayah Tiko ternyata lantaran adanya perjodohan.
"Waktu nikah dengan Ibu Eny itu, Pak Herman ini dijodohkan dengan keponakannya sendiri, dia minta dicarikan janda yang gak punya anak untuk mendampingi dia," jelasnya.
Bak menepis asal usul Tiko yang disebut bukan anak kandung, Sumaryono menjelaskan bahwa Tiko lahir di Jakarta.
Namun saat itu, seringnya terjadi banjir hingga akhirnya keluarga Ibu Eny pindah ke rumah komplek PLN pada tahun 2004.
"Tiko waktu itu lahir masih di Jakarta di Bantara, waktu itu musim banjir terus mangkanya pindah ke Klender, komplek PLN itu posisinya rumah kosong tahun 2004," bebernya.