Suar.ID - Belakangan sorotan publik tertuju kepada sosok Tiko, anak berbakti yang mengurus ibunya, Eny di rumah mewah terbengkalai selama 11 tahun.
Usai kisah Tiko merawat ibu Eny viral, kerabat dekat ibu Eny muncul mengungkapkan kisah dibalik rumah tangga ibu Eny dan Herman Moedji Susanto.
Sumaryono yang mengaku sebagai kerabat terdekat ibu Eny, membantah jika Herman Moedji Susanto disebut meninggalkan ibu Eny dan Tiko.
Menurutnya, saat itu sebelum ayah Tiko meninggalkan rumah memang sempat adanya adu cekcok karena masalah ekonomi sehingga membuat Herman pergi dari rumah mewah tersebut.
Penyebab ayah Tiko pergi lantaran ekonominya menurun dan menurutnya ibu Eny tak bisa menerima keadaan ayah Tiko saat itu.
"Pak Herman waktu itu bukannya meninggalkan ibu Eny, tetapi mereka sempat adu cekcok rumah tangga mungkin karena masalah ekonomi, saat itu pak Herman bisnisnya mulai menurun, mungkin juga ibu Eny nggak terima," bebernya dikutip dari YouTube Dendenny, Minggu, (8/1/2023).
Tak hanya itu saja, ternyata ayah Tiko di usir saat itu pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil truk dan membawa barang-barangnya.
"Yang lebih sedih lagi, pak Herman itu di suruh pergi bareng sama truk angkutan barangnya," terangnya.
Semenjak kepergian ayah Tiko setelah tiga tahun, ayah Tiko meninggal dunia tepat tahun 2015 di Desa Bayemtaman, Kabupaten Magetan.
"Pak Herman baru beberapa tahun di Madiun dia meninggal pada tahun 2015 di kebumikan di desa bayem taman, Kabupaten Magetan," jelasnya.
Lebih lanjut, Sumaryono juga menceritakan bahwa sosok ayah mendiang Tiko ini dikenal cekatan dalam berbisnis sehingga bisa membeli beberapa rumah saat itu.
"Pak Puh itu memang cekatan jadi memang bisa beli rumah di Bintara dan Kelender," terangnya.