Follow Us

Mau Main-main Ke Keraton Solo Yang Sedang Ada Konflik Internal, Cek Jadwal Kereta Api Jaka Tingkir Pasar Senen-Solo Purwosari

Moh. Habib Asyhad - Minggu, 25 Desember 2022 | 14:35
Keraton Solo kembali bergejolak, sejumlah kerabat keraton dikabarkan bentrok. Ini berwisata ke Keraton Solo, cek jadwal kereta api Jaka Tingkir Pasar Senen-Solo Purwosari.
TribunStyle.com

Keraton Solo kembali bergejolak, sejumlah kerabat keraton dikabarkan bentrok. Ini berwisata ke Keraton Solo, cek jadwal kereta api Jaka Tingkir Pasar Senen-Solo Purwosari.

Konflik di internal Keraton Surakarta bukan kali ini saja terjadi.

Semua berawal pada 2004 lalu. Konflik berawal usai mengkatnya Sri Susuhunan Pakubuwono 12 pada 12 Juni 2004.

Akar penyebabnya, Pakubuwono 12 tak mempunyai permaisuri dan tidak menunjuk pewaris takhta. Karena itulah, muncullah raja kembar.

Hangabehi yang merupakan putra tertua dari selir ketiga Pakubuwono 12 menasbihkan diri sebagai Susuhunan Pakubuwono 13 pada 31 Agusutus 2004.

Menyusul kemudian, Tedjowulan, putra Pakubuwono 12 dari selir yang lain mendeklarasikan diri sebagai Pakubuwo 13 pada 9 November 2004.

Keraton Surakarta pun memanas karena punya dua raja. Hingga kemudian, pada 2012 Walikota Solo ketika itu, Joko Widodo, turun tangan. Dia berhasil mendamaikan kedua kubu yang berseretu.

Isi perdamaiannya: Hangabehi tetap menjadi Susuhan Pakubuwono 13 sementara Tedjowulan ditunjuk sebagai Mahapatih dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Panembahan Agung.

Ternyata itu tidak menyelesaikan masalah. Sejumlah keturunan Pakubuwono 12 menolak perdamaian itu dan mendirikan Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta yang dimotori salah satunya oleh Gusti Moeng.

Lembaga Dewan Adat itu bahkan sempat memperhentikan Sang Raja.

Mereka menilai, selama memerintah, Hangabehi beberapa kali melakukan pelanggaran, termasuk dugaan pelecehan seksual.

Tak hanya memperhentikan Sang Raja, Lembaga Dewan Adat juga mengangkat Pelaksana Tugas Raja Keraton Surakarta yaitu Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Puger pada April 2015.

Sebagai tanggapan, Hangabehi kemudian membentuk Tim 5 atau Satgas Pancanarenda pada 2017, yang terdiri atas Tedjowulan, Pangeran Benowo, KPAA Condrokusumo Suro Agul Agul, KP Hari Sulistyo, dan Sugeng Nugroho. Dan konflik justru semakin memanas.

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest