Follow Us

'Saya Takut pada Suami Saya' Pengakuan Putri Candrawathi Bikin Geger Ruang Sidang, Skenario Pelecehan Brigadir J Terkuak

Rahma Imanina Hasfi - Kamis, 22 Desember 2022 | 19:38
Putri Candrawathi mengaku berbohong soal pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J
Tribunnews

Putri Candrawathi mengaku berbohong soal pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J

Suar.ID - Misteri kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J kini semakin menemui titik terang.

Putri Candrawathi mengaku berbohong soal pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J di rumah dinas di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal ini disampaikan ahli psikologi forensik dari Asosiasi Psikolog Forensik Indonesia (Apsifor), Reni Kusumowardhani.

Reni Kusumowardhani menjadi saksi ahli untuk terdakwa Ferdy Sambo cs dalam lanjutan persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

Dalam wawancara asesmen psikologi, Putri Candrawathi mengakui tindakan kekerasan seksual yang dialaminya itu sebenarnya terjadi di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022.

Dalam persidangan, Majelis Hakim menanyakan kepada Reni soal informasi terkait pelecehan seksual di Duren Tiga yang diceritakan Putri Candrawathi saat asesmen psikologi.

Reni berujar, pihaknya mendapat informasi terkait peristiwa di Duren Tiga sehingga dapat memetakan tiga tempat yang berkaitan dengan peristiwa pembunuhan tersebut.

"Iya Yang Mulia, kami melakukan proses wawancara sehingga dapat kami simpulkan ada tiga peristiwa di Magelang, di Saguling, dan di Duren Tiga, termasuk pada ibu Putri Candrawathi," ujarnya di persidangan, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

Reni juga mengungkapkan, Putri Candrawathi mengaku terpaksa berbohong karena harus mengikuti skenario yang dibuat oleh suaminya, Ferdy Sambo.

"Ibu Putri mengatakan bahwa 'peristiwa (pelecehan seksual) di Duren Tiga itu tidak benar, tapi saya takut pada suami saya. Saya dipaksa untuk menandatangani BAP dan saya percaya pada suami saya'. Itu ada tangisan."

"Namun, respons tangisannya secara fisiologis dan emosional itu intensinya berbeda dengan pada saat menceritakan peristiwa yang ada di Magelang," terangnya, Rabu, dilansir Kompas.tv.

Hakim lalu menanyakan bagaimana pandangan psikologis tentang tangisan Putri Candrawathi tersebut.

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya

Latest