Menurut dia, polisi langsung berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk memeriksa dan memastikan terkait temuan potongan jari manusia tersebut.
"Setelah diperiksa hasilnya memang itu potongan jari manusia," kata Ariasandy dikutip dari Kompas.com.
Setelah dipastikan benar potongan jari manusia, Ariasandy menambahkan, polisi dari Polres Belu memeriksa pemilik warung yang menjual sayur lodeh tersebut. Termasuk karyawan yang bekerja di sana.
Selain itu, penjual tahu dan penyuplai sayuranke warung makan AL milik YKD itu juga turut diperiksa polisi.
Adapun hasil pemeriksaan tersebut, kata Ariasandy, polisi belum menemukan informasi mengenai asal muasal potongan jari manusia tersebut.
"Polres Belu juga sudah periksa orang per orang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," ucap Ariasandy.
Lebih lanjut, Arisandy mengatakan, pihak kepolisian sampai saat ini masih mendalami keterangan dari pihak terkait lainnya.
Selain itu penyidik Sat Reskrim Polres Belu juga sudah membentuk tim khusus untuk mengungkap siapa pemilik potongan jari manusia tersebut.
Adapun tim khusus itu, tutur Ariasandy, dipimpin oleh Kepala Satreskrim Polres Belu Iptu Djafar Alkatiri.
Ia menjelaskan, tim khusus dibentuk, setelah Satreskrim Polres Belu menerima sejumlah barang bukti dari Polsek Tasifeto Timur.
"Ada tiga barang bukti yang diserahkan dari Polsek Tasifeto Timur ke Polres Belu. Satu di antaranya adalah potongan jari itu," ujar Ariasandy.
Arisandy pun berharap kasus penemuan potongan jari manusia di sayur lodeh tersebut bisa segera terungkap.