Suar.ID - Pada Rabu (14/12), sejumlah ahli di persidangan kasus pembunuhan Brigadir J membuktikan kejujuranpara terdakwa mulai dari Bharada E, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf hingga Ricky Rizal.
Hasil poligrafpun menunjukkan kalau Bharada Eini terbukti jujur dibanding Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Tak cuma itu, hasil poligraf Putri Candrawathisendiri pun ikut disorot.
Benarkah ada indikasi berbohongdari pernyataan Putri Candrawathiini?
Sebelumnya,kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy ini menilai pembuktian dari sejumlah ahli di persidangan pada Rabu (14/12) telah membuktikan kejujuran kliennya.
Dilansir TribunWow.com, Ronny Talapessy ini bahkan sebut kalau Bharada E memberikan keterangan paling jujur bila dibanding terdakwa lain.
Seperti dikeahui, sidang kasus pembunuhan Brigadir J kembali dilangsungkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (14/12).
Pada agenda sidang kali ini adalah menggali kesaksian dari para ahli.
Mulai dariahli Balistik Arif Sumirat, ahli Puslabfor Adi Febrianto, ahli Biologi Forensik Siraju Umam, ahli DNA Vira Sania, dan ahli Digital Forensik Heri Feriyanto.
Menurut Ronny, hasil persidangan kali ini telah mengonfirmasi kejujuran Bharada E di setiap kesaksiannya.
Hal ini pun langsung patahkan tudingan pihak Ferdy Sambo yang sebut Bharada E ini sebagai pembohong.
"Hari ini kami melihat keadilan ada untuk Richard Eliezer," kata Ronny dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (14/12/2022).
"Karena sebelum-sebelumnya mereka coba memframing bahwa Richard Eliezer tidak jujur.
"Tapi persidangan hari membuktikan bahwa hasil pemeriksaan lie detector poligraf, Richard Eliezer berkata jujur."
"Yang disampaikan semuanya dari penyidikan sampai proses persidangan ini, semua berkata jujur."
Kemudian, Ronny pun peringatkan pihak-pihak yang berusaha mengintimidasi dan jebak Bharada E pada persidangan sebelumnya.
Tak sampai disitu, ia juga tegaskan Bharada E telah berkata jujur usai bongkar skenario Ferdy Sambo.
Kejujuran ini pun berhasil dibuktikan dari hasil Poligraf yang disampaikan oleh ahli.
"Perlu kita sampaikan Richard Eliezer berkata jujur.
"Iya, dari awal dia berkata jujur," tegas Ronny.
"Hasilnya apa?
"Poligraf sampaikan bahwa Richard Eliezer jujur di antara terdakwa yang lainnya."
Sebagai informasi, dari hasil skoring poligraf yang dilakukan pada masing-masing terdakwa menunjukkan hasil berbeda.
Mengutip dari Tribunnews.com, ahli Poligraf Aji Febriyanto Ar-rosyid pun jelaskan kalau skor plus ini menandakan bila terperiksa jujur.
Sedangkan skor minur dapat diartikan kalau terperiksa ini berbohong.
Dalam catatannya, Sambo pun mendapatkan nilai total -8, Putri Candrawathi -25 dan hal ini pun mengindikasikan kalau keduanya berbohong.
Sedangkan Kuat Maruf yang diperiksa 2 kalu mendapat nilai +9dan -13 yang terindikasi jujur dan berbohong.
Ricky Rizal juga diperiksa 2 kalii dengan skor +11 dan +19 yang menandakan ia jujur.
Terakhir ada Bharada E yang mendapatkan skor +13 yang menunjukkan kejujuruannya.
Hasil Poligraf PC Terindikasi Berbohong
Masih melansir dari Tribunnews.com, Putri Candrawathi terdakwa pembunuhan Brigadir J ini kembali menangis kala berikan tanggapan pada keterangan ahli Poligraf dari Polri, Aji Febrianto Ar-rasyid.
Dari hasil poligraf yang diikuti Putri ini, hasilnya pun terindikasi berbohong.
Putri ungkap kalau saat jalani tes tersebut merasa terpaksa lantaran takut dianggap tak kooperatif.
"Saya menangis karena di dalam ruangan itu hanya ada dua orang.
"Saya harus menceritakan peristiwa kekerasan seksual tapi diminta untuk melanjutkan dan melanjutkan karena saya takut dibilang tidak kooperatif," ujar Putri dalam sidang yang digelar Rabu (14/12/2022).
Istri Ferdy Sambo ini pun melanjutkan kalau dirinya merasa tertekan gegara harus ceritakan kejadian kekerasan seksual yang dialami tanpa didampingi psikolog.
Sedangkan dalam ruangan tertutup, ia pun harus jelaskan kejadian ini pada 2 orang pria.
Mulanya, Putri ini diminta ceritakan peristiwa pada tanggal 2 hingga 8 Juli 2022.
Namun hal ini sempat terhenti kala dirinya harus beberkan peristiwa kekerasan seksual yang terjadi pada tanggal 7 Juli.
"Waktu itu saya diperiksa oleh dua orang salah satunya bapak Aji ini.
"Saya di ruangan tertutup yang kedap suara dengan dua orang pria dan saya diminta menjelaskan kejadian dari tanggal 2 sampai 8," ucap dia."Tanggal 7-nya saya berhenti, saya menyampaikan ke berdua yang bertanya.
"Saya tidak sanggup karena saya tidak mau ceritakan tentang kekerasan tersebut.
"Namun salah satu pemeriksa menyampaikan ibu harus menceritakan karena ibu sudah di sini kalau tidak salah itu yang menyampaikan adalah bapak Aji sendiri," lanjut Putri.