Selanjutnya, Kamaruddin pun tegaskan bila si cantik yang dimaksud ini diduga dekat dengan sambo dan ada lebih dari satu orang.
"Ada lebih dari satu, satu itu yang berseragam cokelat itu yang disebut piala bergilir, yang menginformasikan ke saya orang intelejen saya jenderal juga dari Akpol 87," kata dia.
Kamaruddin pun sebut kalau wanita yang menangis ini merupakan sosok yang selama ini disebut sebagai si cantik.
Menurutnya bahkan kejadian di rumah Jalan Bangka ini jadi pemicu dendam bagi Sambo pada Brigadir J.
Kata Kamaruddin, sejak kejadian ini Brigadir J sering mendapat ancaman.
"Ferdy Sambo begitu benci kepada Yosua karena Yosua ini dianggap awalnya berpihak kepada Putri karena dia sebagai ajudan Putri ikut dianggap memberi tahu si cantik itu, ketika mereka cari-cari sampai pakai senjata laras panjang di daerah Kemang itu," tutur Kamaruddin.
"Hubungannya karena si PC ini kan sering mengajak ajudannya.
"Salah satu Yosua, dianggap dia memberi tahu keberadaan wanita ini (si cantik).
"Padahal namanya ajudan diperintah-perintah kan oleh PC ya tentu dia mengikut," ungkapnya.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, dari kejadian ini pun akhirnya berlanjut pada pembunuhan Brigadir J.