Diceritakan Siti dulu dirinya hendak pergi ke luar rumah sebentar.
Namun karena tak ada yang menjaga Farel, maka dirinya mau tak mau harus tega meninggalkan sang anak sendiri.
Sayangnya saat ia kembali datang Farel sudah menangis.
"Saya datang udah nangis itu yang saya ingat,"
"Menyesal, karena meninggalkan dia sendiri," lanjutnya mengenang masa lalu.
Saat Siti kembali, rupanya Farel telah lama menangis.
Saking lamanya menangis mulut Farel sudah membiru dan lemas.
"Sampai orang tetangga-tetangga itu bingung mulutnya udah pucet biru,"
"udah lemes, udah gak bisa nangis, lemes,"
"udah (nangis) beberapa menit gitu," ucapnya.
Hingga pada akhirnya ada tetangga yang membantunya untuk menolong Farel.
"Sama tetangga-tetangga dipukul-pukul akhirnya nangis juga, itu yang paling sedih," tukasnya.