Hal ini dibarengi dengan sorot mata yang tajam dan agak melotot ke arah Samuel dan Rosti.
Sambo dalam pernyataannya tetap berkeras, mengungkapkan alasan peristiwa berdarah itu terjadi.
Lantaran perbuatan Yosua terhadap istrinya, Putri Candrawathi.
"Saya sangat menyesal,"
"Saat itu, saya tidak mampu mengontrol emosi,"
"Di awal lewat persidangan ini, saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak ke istri saya!" tegas Sambo.
Sementara itu, mantan hakim Asep Iwan Iriawan turut buka suara.
Majelis hakim yang memimpin persidangan Sambo dinilai harus tegas menekankan tentang inti perkara dalam dakwaan, tentang pembunuhan berencana terhadap Yosua yang didakwakan kepada Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer.
"Saya kira majelis hakim harus jelas, ini perkara pembunuhan," ujarnya, dalam program Breaking News di Kompas TV.
Asep mengatakan, dugaan pelecehan seksual terhadap Putri yang dituduhkan kepada Yosua, hanya sekadar narasi yang kemungkinan besar tidak akan muncul di dalam fakta hukum.
"Dakwaan itu adalah barang siapa menghilangkan nyawa orang lain, dan ada perencanaan, mengetahui dan menghendaki," kata Asep.