Dengan kata lain, doa yang dipanjatkan Nabi Sulaiman AS untuk kekayaan yang melimpah ruah dapat dirangkum menjadi bacaan berikut.
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Bacaan latin: Rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba'dii innaka anta lwahhaab
Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi."
Bukan tanpa alasan, doa yang dipanjatkan Nabi Sulaiman AS tersebut memiliki kisah asal usulnya.
Ternyata, doa tersebut lahir dari ujian yang ditimpa kepada Nabi Sulaiman AS atas kelalaiannya pada mukjizat yang telah dimiliki.
Pada suatu hari, kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki Nabi Sulaiman AS membuatnya lalai.
Kisah tersebut kemudian diabadikan dalam surah Sad ayat 31-35 yang menyebutkan, Nabi Sulaiman terlena dengan pesona kuda-kuda yang dimilikinya hingga lalai untuk berzikir di waktu Ashar.
"Ketika dipertunjukkan kepada (Nabi Sulaiman) sore hari antara waktu Ashar dan Maghrib, sebagian kekayaannya yaitu, kuda-kuda yang indah, jinak, dan memesona ketika berhenti sambil mengangkat salah satu kakinya dan cepat waktu berlari," tulis Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Lubab Jilid 3.
"Sedemikian memesonanya (kuda tersebut) sehingga Nabi Sulaiman AS lupa berzikir atau salat Ashar," tambah Quraish Shihab.
Nabi Sulaiman AS pun kemudian diberikan ujian oleh Allah SWT berupa sakit keras yang menghilangkan kekuatannya.
Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 34 yang berbunyi,