"Kirim videonya ke saya dan akhirnya (I) ngetwit,” ujarnya.
Sementara terkait permintaan Y kepada polisi agar tidak menembakkan gas air mata.
M menyebut, lantaran rekannya merasa kasihan kepada anak-anak dan perempuan yang terkena efeknya.
“Jadi niatnya cuma itu, untuk menyampaikan banyak anak kecil, ibu-ibu, perempuan di tribun, kasihan,"
"Jadi, dia punya inisiatif untuk masuk ke lapangan,” cerita I.
Namun sesampainya di lapangan dan berbicara secara baik-baik dengan seorang personel polisi, justru anggota lain membentak Y dan memaksanya untuk keluar.
“(Polisi) malah maki-maki dan bentak-bentak suruh keluar,"
"Padahal, dia menyampaikan dengan baik-baik,” ujarnya.
Setelah itu, I mengatakan, Y mengalami pemukulan sesaat setelah bertemu polisi seperti yang terekam di video.
I menyebut, pemukulan kepada Y dilakukan oleh beberapa oknum polisi lain dan bukan polisi yang terekam di dalam video.
“Pemukulan dilakukan di dalam stadion,"
"Sesaat setelah kamera (handphone) mati itu,” jelas I.