Padahal, dua platform terakhir sudah ada belum Nadiem menjadi Menteri.
Arkas misalnya, dibuat di era Menteri Pendidikan Anies Baswedan.
Sementara Siplah, dibuat pada era Menteri Muhadjir Effendy.
Sontak, Kemunculan tim bayangan atau 'Shadow Organization' di Kemendikbud Ristek terus menuai polemik.
Kini, Koordinator Pemuda Pelopor Pendidikan Nasional (P3N) Epul Kusnaedi menyoroti terkait shadow organization di dunia pendidikan.
Dalam pernyataannya, Epul Kusnaedi menyatakan, ada 400 orang dalam tim bayangan di bawah komando Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim.
"Akhir-akhir ini, publik dikagetkan dengan informasi yang massif disorot sejumlah pihak terkait shadow organization alias 400 tim bayangan yang mengepung, sekaligus mengatur Kemendikbud Ristek di bawah komando Menteri Nadiem Makarim yang juga CEO GOJEK," ujar Epul Kusnaedi dalam keterangannya, Selasa (27/09/2022), melansir Tribunnews.
Menurut Epul, kelompok ini tentu berpotensi menghancurkan serta merusak cita-cita mulia Pendidikan Nasional Indonesia.
Epul berpandangan, mereka adalah rezim oligarki yang dibentuk Menteri Nadiem, bekerjasama dengan kawan-kawannya.
"Potret pengelolaan pendidikan ala Menteri Nadiem ini, pola praktik bisnis kartel,"
"Artinya, mengkooptasi negara atau mendikte negara lewat produk kebijakan untuk memenangkan sejumlah tender di Kemendikbud Ristek," ujar Epul.