Tak hanya itu, doa ini agar tak tergoda oleh jalan sesat yang dibisikkan setan untuk tak lakukan hal yang berbau menyakiti diri.
Doa ini selalu Rasulullah SAW mohonkan pada Allah SWT agar senantiasa diberikan keteguhan hati di atas agma-Nya.
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
Yâ muqallibal qulûb tsabbit qalbî ‘alâ dînika.
Artinya:
"Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu." (HR al-Nasai’).
Setelah berdoa, Rasulullah SAW pun menyambungkan dengan doa dari Al-Quran:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbanâ lâ tuzigh qulûbanâ ba‘da idz hadaitanâ wahablanâ min ladunka rahmatan innaka anta-l-wahhâb
Artinya:
"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha-Pemberi (karunia)". (Ali ‘Imran [3]: 8).