Pasukan bergerak mulai pukul 03.00, enam Jendral menjadi korban penculikan dan pembunuhan, Letjen. Ahmad Yani, Mayjen. R. Soeprapto, Mayjen. Harjono, Mayjen. S. Parman, Brigjen D.I. Panjaitan, Brigjen Sutoyo dan satu perwira, Lettu Pierre Tandean.
Jenazah mereka dimasukkan ke dalam lubang, di kasawan Pondok Gede, Jakarta.
Jendral A.H. Nasution berhasil selamat dari penculikan.
Namun, putrinya menjadi korban.
Putri Jendral A.H. Nasution bernama Ade Irma Suryani.
Tak hanya itu, ajudannya, Lettu. Pierre Tandean juga menjadi korban.
Korban lain, Brigadir Polisi K.S. Tubun, wafat ketika mengawal rumah Dr. J. Leimana.
Gerakan ini menyebar juga di Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
Kolonel Katamso dan Letkol. Sugiono juga menjadi korban.
Lantaran, mereka tidak mendukung gerakan ini.
Setelah berhasil menculik dan membunuh petinggi AD, PKI menguasai gedung Radio Republik Indonesia.