Tugas tersebut selesai dalam waktu singkat dan tanpa pertumpahan darah.
Dengan dikuasainya RRI dan Telekomunikasi, pada jam 20.00 WIB Soeharto mengumumkan, telah terjadi perebutan kekuasaan oleh gerakan 30 September.
Beliau juga mengumumkan, Presiden Soekarno dan Menko Hankam/KASAB Jenderal A.H. Nasution dalam keadaan selamat.
Operasi penumpasan berlanjut ke kawasan Halim Perdanakusuma pada 2 Oktober 1965.
Ini merupakan tempat pasukan G30S mengundurkan diri dari kawasan Monas.
Pada tanggal yang sama, atas petunjuk Polisi Sukitman yang berhasil lolos dari penculikan PKI, pasukan pemerintah menemukan lokasi Jenazah para perwira di lubang sumur tua.
Di atasnya ditanami pohon pisang.
Lokasinya terletak di kawasan yang dekat juga dengan Halim yakni Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Pada 4 Oktober, dilakukan pengangkatan Jenazah tersebut.
Keesokan harinya, mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta.
Para perwira yang gugur akibat pemberontakan ini diberi penghargaan sebagai Pahlawan Revolusi.
Salah satu dari pahwlawan revolusi adalah Jenderal TNI Ahmad Yani