Follow Us

Rekening Brigadir J Mendadak Hilang Rp 200 Juta Usai Tewas, Kejanggalan Diungkap Pakar: Harusnya Bank Sudah Paham

Rahma Imanina Hasfi - Jumat, 16 September 2022 | 16:37
Kenapa polisi sampai harus tunggu 3 hari untuk ungkap kasus Brigadir J? Irjen Napoleon Bonaparte sebut ini kasus mudah.
Kolase YouTube Tribunnews.com dan TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG

Kenapa polisi sampai harus tunggu 3 hari untuk ungkap kasus Brigadir J? Irjen Napoleon Bonaparte sebut ini kasus mudah.

Suar.ID - Keberadaan rekening ATM milik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang sebelumnya sempat dipertanyakan kuasa hukum pihak keluarga, kini mulai ramai diperbincangkan kembali.

Apalagi setelah isu dugaan pencucian uang yang dilakukan oleh Tersangka Putri Candrawathi, menguat.

Ada dugaan Istri Ferdy Sambo ini mengalirkan uangnya ke beberapa ajudan, termasuk Brigadir J.

Hingga kemudian, beredar kabar bahwa ada aliran dana sebesar Rp 200 juta yang keluar dari rekening Brigadir J pasca-kematian dirinya.

Tentu hal ini membuat publik bertanya-tanya.

Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang dari Universitas Trisakti sekaligus Ketua Masyarakat Hukum Pidana dan Kriminologi, Yenti Garnasih mengatakan bahwa jelas terlihat ada pelanggaran.

"Iya itu ada beberapa pelanggaran yang tentu saja, ya kan kita tahu yang namanya bikin rekening itu harus atas nama dirinya, pakai ktp-nya dia kecuali di bawah umur ya kan itu juga nggak boleh."

"(Karena rekening) biasanya punya harta warisan itu orang-orang yang dewasa," kata Yenti dikutip dari Kompas Tv, Jumat (16/9/2022).

Transaksi tak wajar ini, lanjut Yenti, seharusnya Bank sudah paham.

"Siapapun yang punya rekening itu harusnya bank ini juga harus bisa bertindak harusnya yang mengeluarkan uang yang di tanggal 11 Juli, sementara tanggal 8 itu (Brigadir J) meninggal itu harusnya ahli waris

"Yang kedua modus-modus seperti ini seperti modusnya TPPU ya modusnya TPPU, jadi orang-orang yang melakukan kejahatan itu biasanya minta KTP anak buahnya atau bahkan ada cleaning service ktp-nya dipakai untuk membuka rekening, kemudian langsung diambil dia baik rekeningnya maupun atm-nya," sambung Yenti.

Bahkan mungkin ini bisa jadi para ajudan ini juga tidak tahu, karena mungkin hanya dipinjam adalah ktp-nya saja.

Editor : Suar

Baca Lainnya

Latest