Suar.ID - Sosok Susi, asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo menjadi tokoh kunci yang bisa menjawab kebenaran adanya dugaan pelecehan Brigadir J kepada Putri Candrawathi.
Hal ini beralasan karena di hari yang disebut waktu pelecehan Putri Candrawathi itu, Susi tampak menangis di samping Kuat Maruf, sopir Ferdy Sambo.
Adapun, cerita itu muncul usai tersangka Bripka RR atau Ricky Rizal mengungkap kronologi kejadian di Magelang menurut versinya.
Usai pulang dari sekolah taruna anak Ferdy Sambo, Bripka RR mendapati lantai satu rumah di Magelang itu kosong.
Rupanya, orang-orang tengah berada di lantai dua.
Saat itu lah, Bripka RR melihat Susi sedang menangis.
Terlihat Susi bersama sopir Ferdy Sambo yang juga jadi tersangka pembunuhan Brigadir J, yakni Kuat Ma'ruf.
Sementara Putri Candrawathi tampak berbaring di tempat tidur karena sakit.
Melansir dari TribunWow.com, hal itu diungkap kuasa hukum Bripka RR, yakni Erman Umar dalam tayangan YouTube tvOneNews pada Senin (12/9/2022).
"Yang terucap waktu itu, 'Kata Kuat, Susi menangis', dan dia juga melihat Susi masih menangis," beber Erman.
"Kalau Ibu dia enggak lihat menangis, kalau Ibu hanya baring dalam keadaan sakit."
Hingga kini, belum diketahui apa arti tangisan Susi tersebut.
Sebab, baik Susi maupun Kuat Ma'ruf enggan buka suara terkait hal tersebut.
"Itulah yang tidak terbuka, enggak ada yang mau membuka. Kuat enggak menjelaskan, Susi juga enggak menjelaskan," beber Erman.
"(Susi) di lantai atas juga, di luar ruang kamar tidur."
Sementara itu, setelah Bripka RR datang, Putri Candrawathi sempat meminta tolong padanya untuk memanggilkan Brigadir J.
Putri dan Brigadir J lalu berbicara empat mata di kamar selama sekitar 15 menit.
Susi pun mengungkap kejadian antara sang nyonya, Kuat Maruf alias Om Kuat, dan Brigadir J di Magelang.
Terungkap bahwa Susi mendengar rintihan Putri Candrawathi.
Selain itu, diketahui juga bahwa Om Kuat ada di dalam kamar Putri Candrawathi dan meminta nyonya untuk melakukan suatu hal.
Dalam keterangannya, Susi menyebutkan bahwa dirinya melihat Yosua masuk ke kamar Putri, lalu mendengar suara mendesah.
"Artinya, itu (keterangan Putri) bisa terbantahkan," terangnya.
Dipo menyebut keterangan Putri Candrawathi yang tertuang dalam BAP itu sangat mungkin menjadi acuan Komnas HAM dan Komnas Perempuan untuk menyimpulkan terjadinya dugaan kekerasan seksual.
"Kalau berdasar keterangan satu pihak saja, tentu belum bisa disimpulkan terjadi pelecehan," ujar politikus PKB tersebut.
Sementara itu, berdasarkan keterangan dari Bripka RR bahwa Om Kuat dan Susi mendapati Putri Candrawathi tergeletak di kamar mandi.