Bripka RR pun tak mengetahui apakah peristiwa pertengkaran terkait dengan pelecehan seksual atau tidak.
"Karena kesannya Kuat, si Yosua pernah dia lihat kayak ngendap naik turun tangga, ditanya ada apa? Dia lari, jadi menimbulkan pemikiran yang negatif tapi tidak tahu, apakah ada pelecehan, kita tidak tahu, si anu tidak tahu," kata Erman.
Bripka RR pun sempat menanyakan apa masalah yang terjadi pada Kuat Maruf dan Brigadir J.
Namun, ia tak mendapat jawaban pasti.
Lebih lanjut, Bripka RR ternyata sempat dipanggil oleh Ferdy Sambo saat berada di rumah Saguling sebelum eksekusi terjadi.
Saat itu, Ferdy Sambo bertanya kepada Bripka RR terkait kejadian di Magelang.
Ferdy Sambo menyebut bahwa sang istri telah mengalami pelecehan.
Sambo kemudian bertanya kepada Bripka RR apakah sanggup untuk menembak Brigadir J.
Namun, Bripka RR mengaku tak berani.
“Baru dilanjutin ‘Kamu berani nembak? Nembak Yosua?’ Dia bilang. ‘Saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental saya Pak, enggak berani, Pak’. ‘Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard’,” kata pengacara Bripka RR, Erman Umar, di Lobi Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022), mengutip Kompas.com.