Suar.ID -ART Ferdy Sambo Ngaku Lihat Bukti Putri Candrawathi Dirudapaksa Brigadir J di Magelang, Sofa jadi Saksi Bisu.
Komnas HAM mengungkapkan adanya temuan dugaan kekerasan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi di Magelang.
Informasi ini disampaikan oleh Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara saat konferensi pers pada Kamis (1/9/2022).
"Berdasarkan temuan faktual, disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing, yang memiliki latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual (di Magelang)," katanya dalam tayangan dari Breaking News Kompas TV.
Lebih lanjut, Beka mengatakan, pembunuhan terhadap Brigadir J tidak dapat dijelaskan secara detail.
"Karena terdapat banyak hambatan, yaitu berbagai tindakan obstruction of justice dari berbagai pihak," imbuhnya.
Ketua Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi mengungkapkan, Putri Candrawathi mengalami kekerasan seksual berupa rudapaksa oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada sore hari saat berada di rumahnya di Magelang.
“Nah, kekerasan seksualnya berbentuk perkosaan atau persetubuhan itu terjadi di sore hari,” katanya dalam tayangandari Live Update Kompas.compada Minggu (4/9/2022).
Usai menerima laporan, Komnas Perempuan pun melakukan pendalaman hingga menghasilkan, keluarga Ferdy Sambo sempat berada di Magelang dari tanggal 2-11 Juli 2022.
Dalam keterangan yang didapat, kala di Magelang, Putri Candrawathi mengaku sedang dalam kondisi kurang sehat.
Komnas Perempuan juga membeberkan lokasi Putri Candrawathi mengaku dirudapaksa oleh Brigadir J.
“Termasuk salah satu, ia sempat di sofa itu,"
"Itu dalam kondisi tidak sehat,” ucap Siti.
Kejadian tersebut dibongkar oleh Putri Candrawathi usai dirinya dan Ferdy Sambo merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Namun pada tanggal 7 pagi hari, Ferdy Sambo langsung bertolak ke Jakarta.
Sementara, Putri Candrawathi masih menetap di Magelang.
Di hari yang sama, Putri Candrawathi baru menerima perlakuan tak senonoh dari Brigadir J.
Kemudian, kata Siti, usai rudapaksa terjadi pada 7 Juli 2022 lalu, Putri Candrawathi menghubungi suaminya, Ferdy Sambo.
Siti mengatakan, hal yang disampaikan kepada Ferdy Sambo tidak detail.
Ia hanya mengungkapkan, Brigadir J telah melakukan tindakan kurang ajar.
“Tapi tidak detail, hanya menyampaikan bahwa ada perilaku, tanda kutip ya, kurang ajar dari J,"
"Tapi detailnya nanti, diceritakan di Jakarta,” jelasnya.
Lantas usai adanya peristiwa pemerkosaan tersebut, asisten rumah tangga (ART) Putri Candrawathi, Susi menemukan majikannya itu di depan kamar mandi.
Selanjutnya, ART Putri Candrawathi lainnya, Kuat Maruf membantunya kembali ke kamar pribadinya.
“Di dalam rumah (di Magelang), selain almarhum (Brigadir) J, Kuat, S, dan Putri (Candrawathi),” katanya.
Kemudian, Putri Candrawathi menghubungi Bharada Richard Eliezer atau Bharada E dan Bripka Richard Ricky Rizal alias Bripka RR.
Supaya, mereka segera kembali ke Magelang.
“Dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta, Ibu P memang tidak tahu yang mengatur perjalanan,"
"Karena, memang ia kemudian tidak mau ada di satu mobil dengan J,”
“Ia memang ketika telepon, meminta izin kepada Sambo,"
"Karena, memang takut,” ujar Siti.
Seusai sampai di Jakarta, Siti mengungkapkan, Putri menceritakan pemerkosaan yang berada di Magelang kepada Ferdy Sambo.
“Dan Sambo di berbagai media disampaikan, sangat marah dan memanggil para ajudannya,” katanya.
Lebih lanjut, Siti mengatakan, seusai sampai di Jakarta, Putri tidak pernah keluar dari rumahnya.