Dua hari kemudian, atau pada 6 Juli, Ferdy Sambo menyusul ke Magelang untuk merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Ferdy Sambo cuma sehari di Magelang, karena besoknya, tanggal 7 pagi, dia langsung balik ke Jakarta.
"Lalu kemudian ada kejadian pada sore hari jam 17.30 WIB (tanggal 7 Juli), menjelang magrib ini sebenarnya jadi pemicu," tutur dia.
Menurut keterangan Sudding, Brigadir J masuk ke kamar Putri Candrawathi tapi dilihat oleh Kuat Maruf.
"Saat itu Brigadir J masuk ke dalam kamar Putri di lantai 2 dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat, mengendap-ngendap lalu kemudian ditegur. Kenapa masuk ke kamar Ibu? Kemudian lari," kata dia.
Di situlah Susi mendengar Putri menangis di dalam kamar dan meminta majikannya bilang ke Ferdy Sambo.
"Mendengar ada tangisan di dalam kamar PC, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin konfirmasi apa yang sedang dialami Ibu PC pakaian acak-acakan sambil menangis," tutur Sudding.
"PC menelepon FS sambil menangis bahwa saya diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J, ditanya lebih lanjut di Jakarta nanti saya jelaskan," kata dia.
Besoknya, rombongan Putri kembali ke Jakarta--termasuk Brigadir J--dan tiba di rumah Ferdy Sambo pada sore hari.
Ferdy Sambo lalu mengonfirmasi peristiwa yang terjadi dan dialami Putri Candrawati di Magelang.
Termasuk mengonfirmasi kepada ajudannya sehingga muncul emosi dari Ferdy Sambo.