Follow Us

Dituding Tak Profesional, Tangis Dokter Forensik Pertama Brigadir J Pecah di Hadapan Ketua Komnas HAM

Ervananto Ekadilla - Jumat, 26 Agustus 2022 | 06:39
Dituding Tak Profesional, Tangis Dokter Forensik Pertama Brigadir J Pecah di Hadapan Ketua Komnas HAM.
Kolase Tribun Manado/Handout

Dituding Tak Profesional, Tangis Dokter Forensik Pertama Brigadir J Pecah di Hadapan Ketua Komnas HAM.

Suar.ID - Dituding Tak Profesional, Tangis Dokter Forensik Pertama Brigadir J Pecah di Hadapan Ketua Komnas HAM.

Hasil autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J menunjukkan, tidak ada kekerasan lain selain lewat senjata api.

Meski demikian, ada dua jari Brigadir J yang patah.

Ketua tim dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap jenazah Brigadir J, Ade Firmansyah Sugiharto menjelaskan, penyebab jari patah tersebut akibat sambaran peluru keluar.

“Tidak ada kekerasan di tempat lainnya, saya bisa pastikan di sini,"

"Dengan penelitian kami, tidak ada kekerasan selain kekerasan senjata api,”

“Kalau luka yang ada di tangan, seperti yang kami katakan, itu adalah alur lintasan anak peluru ya,” kata dia di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022), diberitakan Kompas TV.

Dia menegaskan, peluru dapat menembus bagian tubuh.

Kemudian, keluar kembali dan menyerempet organ tubuh lainnya.

“Luka bagaimana anak peluru itu masuk ke dalam tubuh,"

"Kemudian, keluar serta mengenai organ tubuh lainnya, termasuk di jarinya.”

Menurut Ade, di tubuh Brigadir J terdapat 5 peluru masuk, serta 4 peluru keluar.

Sementara itu. hasil autopsi ulang menyatakan, tidak ada luka selain luka tembakan di tubuh jenazah Brigadir J.

Kini, dokter-dokter forensik yang melakukan autopsi awal jenazah Brigadir J menangis di hadapan Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik.

Curhat para dokter forensik tersebut, terkait hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J.

 Ketua tim dokter forensik gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto, saat ditemui Grid.ID di Mabes Polri Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).
Grid.ID/ Rissa Indrasty

Ketua tim dokter forensik gabungan, Ade Firmansyah Sugiharto, saat ditemui Grid.ID di Mabes Polri Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).

Pasalnya hasil autopsi ulang tersebut, tidak jauh berbeda dengan hasil autopsi awal.

Ahmad Taufan Damanik pun meminta, nama baik para dokter forensik yang melakukan autopsi awal jenazah Brigadir J itu dipulihkan.

“Jadi saya kira, nama dokter-dokter forensik itu juga harus kita pulihkan,"

"Karena tuduhan itu, menurut saya, tidak sehat buat mereka,"

"Mereka nangis di depan saya,” tutur Taufan.

Taufan menyebut, sejak awal pihaknya sudah percaya dengan hasil autopsi pertama.

Tetapi ketika publik meragukan hasil autopsi yang pertama, pihaknya pun bisa menerima.

“Ya kita legowolah, kita tunggu kan,"

"Sekarang hasil autopsi kedua apa?"

"Sama kan dengan hasil autopsi pertama,”

“Tapi okelah, kita hormati semua dalam rangka mencari keadilan yang sesungguhnya, ndak papa,” imbuhnya.

Ahmad Taufik Damanik ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).
Grid.ID / Virgilery Levana

Ahmad Taufik Damanik ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2022).

Meski demikian ia menilai, hasil autopsi kedua terhadap jenazah Brigadir J tidak mengherankan bagi Komnas HAM.

“Tapi saya kira, tidak ada yang mengherankan buat kami ketika hasilnya memang semata-mata hasil kematian karena tembakan,” pungkasnya.

Baca Juga: Merengek Mintaa Maaf Ke Senior-senior Karena Telah Tembak Brigadir J, Begini Isi Lengkap Surat Permintaan Maaf Suami Putri Candrawathi

Source : Kompas TV

Editor : Suar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular