Adapun menurut Mahfud, rekayasa skenario penembakan Brigadir J dapat terjadi lantaran banyak orang yang takut pada Ferdy Sambo.
"Karena semuanya takut pada dia artinya bisa ditembak pada dia dengan alasan apapun," ucapnya.
Memiliki kekuasaan penuh dalam institusi Polri akhirnya membuat Ferdy Sambo bisa merekayasa cerita dan membuat banyak orang percaya.
"Nah itu yang menyebabkan ketika dia melakukan kejahatan lalu dia membuat rekayasa seakan-akan orang hampir percaya semua," terangnya.
Lebih lanjut Mahfud MD mengatakan skenario pembunuhan Brigadir J melibatkan 36 orang di institusi Polri.
"Padahal itu karangan melibatkan 36 orang yang mengatur skenario,"
"Itu yang sekarang sedang ditahan 31, aslinya sekarang bertambah jadi 36," tuturnya.
Di sisi lain Mahfud MD mengatakan pengungkapan kasus Brigadir J ini tidaklah mudah.
Hal itu lantaran di dalam internal Polri terdapat kubu yang pro terhadap Ferdy Sambo.
Dikatakan oleh Mahfud MD, Kapolri pun agak kesulitan untuk mengungkap yang sebenarnya sehingga presiden sampai turun tangan.
"Itu semua karangan dan orang gak akan berani. Membayangkan di tingkat polri saja susah sehingga kapolri juga tidak mudah,"