Suar.ID - Berbagai fakta tentang kasus tewasnya Brigadir J perlahan-lahan menemui titik terang.
Di mana diketahui bahwa Ferdy Sambo yang menyusun skenario palsu perihal baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E.
Hal yang terjadi sebenarnya adalah Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.
Namun belum diketahui secara detail apakah Ferdy Sambo juga melakukan pembunuhan langsung terhadap Brigadir J meski ialah otak dari pembunuhan tersebut.
Saksi kunci lainnya untuk membuat kasus ini terang yaitu istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Namun hingga kini, Putri Candrawathi belum diperiksa atau dimintai keterangan perihal kejadian yang menyebabkan tewasnya Brigadir J.
Pasalnya, hingga kini Putri Candrawathi dalam kondisi mental yang trauma.
"Mengapa Komnas HAM mengajak Komnas Perempuan karena ibu P ini adalah perempuan yang berhadapan dengan hukum, dengan kondisi yang masih mengalami trauma."
"Sehingga dibutuhkan pendekatan-pendekatan yang khusus agar permintaan pemeriksaan atau keterangan terhadap ibu P ini tidak memperburuk dampak yang dia alami, konteksnya di situ," ungkap Siti Aminah Tardi selaku Komisioner Komnas Perempuan, saat dikutip Grid.ID di Kompas Tv, Rabu (17/8/2022).
Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, mengungkapkan bahwa Putri Candrawathi harus didampingi secara khusus dan melakukan perawatan mental di Rumah Sakit.
"Karena tekanan yang besar dalam kasus ini, harus dikeluarkan rekomendasi agar Ibu Putri dilakukan perawatan di Rumah Sakit, supaya dinyatakan terganggu kejiwaannya," ungkap Sugeng Teguh Santoso selaku Ketua Indonesia Police Watch (IPW).
Kendati demikian, jika Putri Candrawathi dinyatakan sehat, maka pemeriksaan harus segera dilakukan.